Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) terus menggenjot dan mengakselerasi (percepatan) pembangunan infrastruktur dilingkungan kab. Musi Banyuasin. Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut juga meliputi pembangunan infrastruktur kesehatan, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu.
Wakil Bupati Musi Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi, mengatakan bahwa sejak 2 (dua) tahun terakhir, pembangunan RSUD Sekayu menjadi program prioritas dan pembangunan RSUD sekayu ini juga dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Musi Banyuasin, karena itu keduanya harus direalisasikan dengan baik.
Sebagaimana dilansir dari http://lpse.mubakab.go.id/eproc4, proses tender pembangunan RSUD Sekayu sudah di umumkan sejak 10 November 2020. Berkaitan dengan Pagu anggaran yang disiapkan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp 153 Milyar. Dan anggaran pembangunan ini bersumber dan dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui dana talangan atau dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (persero).
Adanya pembanguanan gedung RSUD sekayu ini terang saja disambut baik oleh masyarakat muba. Sebab pembangunan gedung RSUD Sekayu merupakan instrumen penting dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat. Membangun infrastruktur Rumah Sakit sama halnya membangun fondasi nilai kemanusiaan dan meningkatkan kesehatan masyarakat merupakan sebuah konsepsi yang dibangun dari nilai-nilai luhur bangsa yang termuat di dalam pancasila, yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Selain itu, Mahasiswa Muba di Yogyakarta, Arif Budiman memberikan apresiasi kepada Pemkab Muba, atas niat baiknya yang sudah menjadikan pembangunan infrastruktur kesehatan menjadi program prioritas pembangunan di Muba. Namun, Arif berharap pemkab muba juga harus memprioritas peningkatan kualitas tenaga kesehatan dilingkungan RSUD sekayu.
“Percuma saja kalau Gedungnya bagus, kalau kualitas tenaga kesehatannya buruk, terlebih pelayanannya yang lambat, maka peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tidak akan perna terwujud. Membangun itu mudah, tapi meningkatkan kesehatan masyarakat itu yang sulit karena peningkatan itu berkait erat dengan kualitas tenaga kesehatan dan pelayanan yang baik”. ungkap Arif
Menurutnya lagi, mengingat anggaran yang digunakan untuk pembangunan ini merupakan dana pinjaman atau dana talangan dari PT SMI, harapannya jangan sampai tidak diselesaikan. Seperti diketahui bersama ada beberapa pembangunan dilapangan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Ada beberapa pembangunan juga terkesan asal-asalan. Dan masyarakat tidak ingin dana pinjaman ini menjadi beban pemerintah, bukan saja pemerintah. Tapi juga menjadi beban masyarakat.
“Mudah-mudahan realisasi gedung rumah sakit umum daerah Sekayu sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat, gedung yang modern disertai fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai sehingga tidak ada lagi pasien yang ditangani RSUD sekayu dirujuk ke Rumah sakil lain, melainkan ditangani langsung oleh RSUD sekayu”. jelas Arif
Sementara Bupati Musi Banyuasin H. Dodi Alex Noerdin dengan didampingi Ketua DPRD Muba Sugondo SH, disela penandatanganan secara virtual Perjanjian Pembiayaan Daerah antara PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan Pemkab Muba atas Proyek pembangunan RSUD sekayu di Infinity Tower Meeting Room Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2020), mengatakan bahwa ini sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk masyarakat Muba. Sebagaimana kita ketahui Muba sudah menyandang status Universal Health Coverage (UHC), dimana 100 persen warga Muba khususnya masyarakat Prasejahtera di Muba sudah tercover BPJS Kesehatan yang dibiayai menggunakan APBD Muba,”jelas Dodi
Lanjut Dodi, semua warga Muba yang tercover BPJS Kesehatan dari Pemkab Muba mendapatkan fasilitas klas III. Oleh sebab itu dirinya merasa sangat perlu meningkatkan sarana prasarana serta gedung klas III di RSUD Sekayu.
“Tidak lain ini demi kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat Muba, tidak ada alasan untuk menunda karena semuanya hanya demi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya lagi.
Selain itu, lanjut Dodi Reza, RSUD Sekayu juga telah menjadi rujukan regional Provinsi Sumatera Selatan. “Tentu hal ini pula menuntut peningkatan kapasitas pelayanan maupun fasilitas kesehatan di RSUD Sekayu, karena RSUD Sekayu tidak hanya menampung pasien dari Muba saja namun juga pasien Kabupaten/Kota lainnya di Sumsel,” terangnya.
“Strategi percepatan ini membutuhkan pembiayaan yang cukup besar, sehingga dengan adanya program pembiayaan infrastruktur dari PT SMI sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan biaya alternatif yang digunakan nantinya sebesar Rp160.000.000.000 (seratus enam puluh miliar rupiah),” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Muba, Sugondo meyakini Biaya pinjaman Alternatif dari PT SMI ini akan meningkatkan pelayanan rumah sakit menuju layanan sempurna. Dari semula pihaknya juga sangat serius mendukung langkah Pemkab Muba mempercepat peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
” Pinjaman tersebut bisa membantu percepatan pembangunan rumah sakit dalam pelayanannya. Selama ini dewan serius mendukung langkah eksekutif selagi itu untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat Muba. Dukungan dewan sangat serius selagi tidak menyalahi peraturan,” kata Sugondo.
Masih menurut Sugondo, dukungan DPRD Muba, juga bulat. Selain itu dewan juga berkepentingan dengan pembangunan di Bumi Serasan Sekate ini.
“Kami anggota DPRD ingin menegaskan semua pembangunan memang bermanfaat. Nah menurut saya harus dioptimalkan pengawasan untuk pembagunan rumah sakit ini Dengan menggunakan pinjaman haruslah pembangunan RSUD Sekayu lebih hati-hati dan cermat. Hasil sesuai dengan harapan RSUD Sekayu yakni bisa memberikan pelayanan menuju pelayanann yang sempurna,” terangnya
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, Dr. Makson Parulian Purba MARS menyebutkan, dengan kerjasama PT SMI ini nantinya akan merealisasikan pembangunan gedung baru perawatan klas III di RSUD Sekayu.
“Pembangunan gedung rawat inap klas III nantinya akan dilengkapi dengan 180 tempat tidur dan juga pembangunan gedung penunjang medik seperti laboratorium, Farmasi, Diklat dan Manajerial,” terangnya.
“Sehingga total tempat tidur menjadi 500 tempat tidur sehingga RSUD Sekayu RS Kabupaten yang memiliki kapasitas tempat tidur terbanyak di Pulau Sumatera,” tambah Makson.
Makson mengatakan, “sesuai arahan Bupati Muba Dodi Reza dan kesepakatan dengan PT SMI, bahwa proses pembangunan nantinya ditargetkan rampung pada Desember tahun 2021. “Jadi akhir tahun 2021 pembangunannya dan kelengkapan sarpras ditargetkan rampung,”
Direktur PT SMI, Sylvi Juniarti Gani mengaku takjub dan mengapresiasi upaya Bupati Muba Dodi Reza dalam hal peningkatan serta kemajuan pelayanan terhadap publik dengan program-program nyata yang telah direalisasikan.
“Ini kedua kalinya Pemkab Muba dibawah kepemimpinan Bupati Dodi Reza bekerjasama dengan PT SMI, semoga hasilnya berjalan baik dan maksimal demi kontribusi positif bagi masyarakat Muba utamanya dalam hal pelayanan kesehatan,” tandasnya.