Buntut Tampilnya Saiful Jamil di TV, Angga Sasongko Hentikan Kesepakatan Film Nussa & Keluarga Cemara
Oleh : Nur Salim
Kilatnews.co- Mantan terpidana kasus pencabulan terhadap anak (peodofil) Saiful Jamil kembali menjadi sorotan publik setelah dirinya dinyatakan bebas dari tahanan LP Cipinang pada Kamis 2 September 2021.
Kebebasan Saiful Jamil ini pun disambut dengan meriah. Kegembiraan itu juga terlihat dari raut wajah Saiful Jamil saat dirinya berdiri diatas mobil, berkalungkan bunga dilehernya sembari melambaikan tangan dengan senyumnya yang merekah.
Ya, Saiful Jamil pantas bergembira, kendati korbannya, mungkin masih mengalami trauma mendalam akibat prilaku tidak tercelanya itu, yaitu mencabuli anak dibawah umur.
Setelah menghirup udara bebas, Saiful Jamil kembali tampil dilayar kaca atau telivisi. Tak pelak diundangnya Saiful Jamil membuat publik sangat kecewa. Bahkan, dianggap pihak stasiun telivisi tidak memiliki rasa empati terhadap korban pencabulan Saiful Jamil, yang masih mengalami trauma.
“Coba Anda bayangkan, bagaimana perasaan Anda sebagai korban pencabulan melihat pelaku disambut dengan gembira ria. Dan Anda lihat pelaku pencabulan terhadap Anda tampil dilayar kaca”.
Baca Juga:
Tak salah, kalau muncul petisi boikot Saiful Jamil dari televisi. Seperti ditulis Lets Talk and enjoy dilaman change.org, ” Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih terus merasakan trauma”. tulisnya.
Petisi itu juga menulis “Sungguh sangat berharap stasiun televisi melakukan hal yang sama dengan memboikot mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) muncul,”. lanjutnya.
Diundangannya Saiful Jamil di staisun telivisi setelah dirinya bebas, nampaknya membuat Angga Dwimas Sasongko Pemilik rumah produksi Visinema Pictures juga turut marah. Bahkan, Angga membuat keputusan luar biasa, yakni menghentikan semua pembicaraan kesepakatan mengenai distribusi Film Nussa & Keluarga Cemara dengan stasiun TV terkait. Angga menilai stasiun tv tersebut tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak.
Keputusan Angga Sasongko menghentikan kesepakatan tersebut disampaikannya melalui Tweet-nya di akun Tweeter @anggasasongko.
“Menyikapi hadirnya Saiful Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak”. tulisnya.
https://twitter.com/anggasasongko/status/1434402542247505928?s=20
Lebih lanjut, Angga menegaskan bahwa “Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media-media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media – media yang menghargai anak – anak kita”. lanjutnya.
Menaggapi banyaknya penolakan terhadap diundangnya Saiful Jamil di stasiun tv. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menanggapi hal tersebut. KPI Nuning Rodiyah mengatakan Saipul Jamil bisa tampil asal muatannya mematuhi P3SS.
Alasan KPI sulit sekali diterima akal sehat. Karena hanya melihat satu sisi, yaitu Saiful Jamil. Apakah KPI tidak melihat dan merasakan bagaimana perasaan korban pencabulannya serta keluarga korban, saat melihat pelakunya tampil lagi di televisi. Sedangkan korbannya masih menderita karena masih mengalami trauma. Apakah korban dan kelurganya harus melempar atau bahkan menghancurkan tv-nya itu agar tidak melihat tayangan di telivisi karena takut muncul wajah Saiful Jamil? Saya rasa juga tidak demikian. KPI harus peka dan juga mengasah rasa empati untuk korban dan keluarga korban.
KPI harus juga berlaku adil, dengarkan suara hati publik, khususnya suara hati korban yang masih mengalami trauma yang mendalam. Oleh karena itu, KPI harus mencekal Saiful Jamil.