Dalam pandangan Titiek Soeharto, pertama-tama, diperlukan penguatan regulasi yang mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur pariwisata. Ia akan mengadvokasi kebijakan yang memudahkan investasi di sektor pariwisata, menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, dan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Regulasi yang memadai akan memberikan kepastian hukum bagi para investor, sekaligus melindungi keberlanjutan sumber daya alam dan budaya Yogyakarta. Hal ini patut untuk digarisbawahi, karena selama ini sektor ekonomi pariwisata seringkali terkendala mengenai kepastian hukum dalam prosesnya.
Pendekatan inklusif dalam perumusan kebijakan juga menjadi fokus utama Titiek Soeharto. Menurutnya, masyarakat lokal, pelaku usaha kecil, dan lembaga non-profit harus dilibatkan secara aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait pariwisata. Keterlibatan mereka akan memastikan bahwa setiap langkah legislatif mencerminkan kepentingan dan aspirasi seluruh masyarakat Yogyakarta. Titiek Soeharto yakin bahwa melibatkan pemangku kepentingan utama adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan untuk masa depan pariwisata yang bertujuan memakmurkan daerah.
Sebagai calon anggota DPR RI, Titiek Soeharto membawa komitmen kuat untuk membawa perubahan nyata dalam pengembangan sektor pariwisata. Ia tidak hanya melihat pariwisata sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta. Pemberdayaan masyarakat lokal, perlindungan warisan budaya, dan pembangunan infrastruktur pariwisata berkelanjutan menjadi fokusnya.
Dengan menggabungkan penguatan regulasi, pendekatan inklusif, dan komitmen pada keberlanjutan, Titiek Soeharto yakin Yogyakarta dapat menjadi contoh pariwisata berkelanjutan yang sukses. Visinya adalah menciptakan lingkungan pariwisata yang memberikan manfaat ekonomi yang merata, melibatkan seluruh masyarakat, dan melindungi keunikan budaya dan alam Yogyakarta.