Nasionalisme Soekarno Muda dan Nasionalisme Pemuda Kini

Oleh: Sabila Riski Prasasti


KilatNews.Co – Perpecahan yang terjadi antara Partai komunis Indonesia dengan Sarekat Islam itu diselesaikan oleh Soekarno. Soekarno mendapat inspirasi dari mahatma gandhi yang berhasil menyatukan golongan islam, hindu, parsi, sikh dan kaum jainis.

Terdorong keberhasilan Gandi tersebut Soekarno lalu mencari kunci untuk menyatukan ketiga paham yang ada di Indonesia. Soekarno lalu mengutip  pernyataan Gandhi untuk memperteguh gagasannya, “Buat saya, cinta tanah air adalah cinta pada umat manusia dan kemanusiaan. Saya tidak mengecualikan siapapun”.

Nasionalisme sendiri bagi Soekarno sebagaimana yang telah dikatakan oleh Dahm adalah Common Denominator. Sebenarnya nasionalisme adalah istilah yang mempunyai makna berbeda-beda. Di dunia Barat modern, nasionalisme merupakan gerakan politik untuk membatasi kekuasaan pemerintah dan menjamin hak-hak warga negara.

Baca Juga:

Mewarisi Api Sejarah: Memahami Ideologi Marhaenisme ‘Out of Date’ di Zaman Sekarang

Sebaliknya di afrika dan asia, nasionalisme merupakan dari hasil masyarakat yang bergejolak, seperti apa yang dikemukakan oleh Sartono Kartodirjo bahwa nasionalisme Indonesia adalah gejala historis yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kekuasaan kolonial bangsa barat.

Soekarno kemudian menjelaskan bahwa nasionalisme Indonesia identik dengan nasionalisme ketimuran. Nasionalisme Timur adalah suatu nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai suatu wahyu, dan menjalankan rasa hidupnya sebagai suatu bukti. Nasionalisme Timur merupakan hasil dari nasionalisme asia dan marxisme.

Pengaruh Marxisme terlihat dari kata-kata soekarno “Kita bukan saja merasa menjadi abdi atau hamba dalam tumpah darah kita,akan tetapi juga merasa menjadi abdi dan hamba dunia”

Nasionalisme sendiri lebih dikenal sebagai suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan cita-cita dan tujuan. Secara umum, Nasinoalisme merupakan suatu ajaran untuk mecintai bangsa dan negara Indonesia.

Nasionalisme dimasa kini juga sudah semakin banyak, mulai dari pemuda bangsa yang bangkit untuk membawa nama Indonesia ke muka dunia, makin banyak pemuda yang mulai berlomba-lomba membanggakan bangsa Indonesia.

Perilaku yang mencerminkan rasa nasionalisme itu seperti melestarikan budaya bangsa, bersedia membela dan memajukan negara, mencintai produk dalam negeri.

Banyak sekali contoh nasionalisme dari bapak proklamator kita yaitu soekarno. Dari cara ia mencintai bangsanya dan memperjuangkan bangsanya sendiri dengan tumpah darah. Nasionalisme pemuda kini, juga seharusnya memiliki sifat nasionalisme terhadap negara Indonesia sendiri, banyak sekali pemuda Indonesia yang berprestasi.

Baca Juga:

Peran Generasi Muda dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

Banyak sekali pemuda bangsa yang memiliki sifat nasionalisme, atau mungkin diri kita sendiri. Sifat nasionalisme bisa dilakukan dari lingkungan sekitar kita. Contohnya seperti mematuhi protokol kesehatan yang ada pada masa pandemi demi keselamatan kita semua, menaati dan mematuhi aturan dan hukum negara yang berlaku. Atau dengan mengikuti organisasi yang dimana memiliki tujuan dari organisasi tersebut.

Contoh lain sifat nasionalisme yang ada di kehidupan kita sekarang, yakni dengan melestarikan budaya, misalnya, belajar tari tradisional, dan memainkan alat musik daerah. Atau mungkin dengan mengenakan baju adat di acara tertentu, menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga. Apalagi sekarang ini banyak sekali acara lomba atau pentas seni yang sudah mendunia, dari sini kita bisa memperkenalkan tradisi Indonesia ke negara lain. Kita bisa memperkenalkan bahwa indonesia memiliki banyak macam tarian tradisional dan budaya yang beragam.

Banyak juga pemuda indonesia yang memperkenalkan indonesia dengan caranya masing-masing. Ada yang berjualan makanan khas indonesia di negara tetangga. Dengan ini semakin banyak negara-negara yang mengenal Indonesia berkat pemuda indonesia sendiri.

Ada juga mereka yang meningkatkan prestasi di indonesia dan hasilnya dikenal oleh dunia. Dari sini kita bisa melihat banyak sekali pemuda yang sangat berprestasi dan memiliki sifat nasionalisme yang tinggi dan dapat membanggakan bangsanya.

Belum lama, Indonesia bangga berkat pemuda berprestasi seperti Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu, mereka telah mebanggakan Indonesia dengan meraih medali emas dalam ajang olimpide cabang bulutangkis. Karna sifat nasionalisme nya mereka pasti sangat berusaha untuk sampai di titik ini, banyak sekali yang mereka lakukan untuk membanggakan Indonesia. Yang pada akhirnya mereka berhasil meraih medali emas dan membawa nama bangsa indonesia sampai ke luar negeri. Ini termasuk salah satu contoh pemuda Indonesia yang memiliki sifat nasionalisme.

Ada juga karya anak bangsa yang dimana mereka membuat robot dalam beberapa perlombaan, bahkan mereka mampu mengalahkan peserta dari beberapa negara seperti amerika serikat maupun tiongkok. Tentunya ini prestasi yang sangat membanggakan. Mereka membuat Robot Tank dari Institut Tekonologi 10 November (ITS), Robot Humanoid (ITS), Robot Pemadam Kebakaran Karya PENS (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya), dan yang terakhir ada Robot buatan Universitas Islam Sultan Agung yang mendapat juara di AS.

Tak ayal, ini juga menjadi salah satu sifat nasionalisme, yaitu tarian tradisional yang tampil di swedia. Bertempat di Kungstrad Garden,Stockholm, Swedia, acara ini yang bertema ”Kampung Indonesia” semakin ramai pengujung warga swedia saat melihat ragam tarian khas Indonesia, salah satu yang tampil adalah anak-anak duta seni dan misi kebudayaan pelajar Boyolali.

Beberapa tarian yang tampil yakni tari Topeng Ireng, Kolo Krido,Jaran Kepang, dan masih banyak lagi. Dengan ini, semakin banyak warga asing yang semakin kenal budaya Indonesia. Tak jauh dari kata nasionalisme, pemuda Indonesia memang punya banyak cara untuk memperkenalkan budaya bangsanya.

Dari sini kita dapat belajar, bahwa sifat nasionalisme Soekarno akan turun ke soekarno muda yang bangga dengan Indonesia. Mereka akan mencontoh pemimpinnya bagaimana untuk memperjuangkan bangsanya, dan membuat bangga negaranya.

Banyak sekali pemuda indonesia yang memiliki sifat nasionalisme. Untuk kita yang memiliki kemapuan untuk itu, marilah bersama-sama berlomba untuk memajukan bangsa Indonesia dengan kemampuan kita masing-masing.

Menyatukan tanpa perbedaan, agak negara indonesia semakin bersatu dan maju. Karena, kalau bukan kita, siapa lagi yang membuat bangsanya maju. Oleh karena itu, kita harus memiliki sifat nasionalisme yang kuat dan bangga akan bangsa sendiri.


Sabila Riski Prasasti. Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen, Universitas Bung Karno

Reporter: KilatNews