OPINI  

Wind of Change, From Indonesian With Love

Wind of Change, From Indonesian With Love

Wind of Change, From Indonesian With Love
Oleh: Agung Wibawanto


Kilatnews.co Dua judul dijadikan satu, yang entah rakyat Rusia setuju atau tidak, karena kedua judul lagu dan film tersebut dianggap merupakan propaganda Barat terutama Amerika Serikat (AS). Wind of Change merupakan lagu dari Scorpion (band dari Jerman) yang mengenang peristiwa runtuhnya Uni Soviet (glasnost), dan From Russian With Love, adalah film James Bond (menceritakan hubungan agen 007 dengan gadis ilmuwan cantik dari Rusia).

Namun kedua judul tersebut sepertinya pas disandingkan dengan misi perdamaian dan kemanusiaan yang dilakukan Jokowi mengatasi perang Rusia-Ukraina, dan menjamin agar dunia tidak terjadi krisis pangan. Yang membedakannya, misi Jokowi bukan sekadar syair ataupun gimik aktor di sebuah film, melainkan riil nyata. Misi yang awalnya disambut pesimis, bahkan tidak sedikit yang mengatakan misi gila, nekad, ataupun sekadar pencitraan.

Baca Juga: Jokowi’s Effect?

Prancis, Turki dan Israel juga pernah mencoba melakukan hal yang kurang lebih serupa, menjembatani konflik antara Rusia dan Ukraina, namun mereka menyerah. Diplomasi yang dilakukan pun tidak lebih hanya melalui media virtual ataupun mengutus tim delegasi perdamaian yang dianggap kedua negara yang berkonflik tidaklah terlalu serius. Sedangkan Jokowi mendatangi langsung tanpa melalui delegasi apalagi broker-broker internasional. Sebagai orang timur, Jokowi menganut nilai unggah-ungguh.

Karena Jokowi merasa yang berkebutuhan, maka dialah yang mendatangi. Dan karena dia berkehendak maka dia “nguwongke” mendengarkan sekaligus membujuk melalui pendekatan persuasif langsung. Kepentingannya bukan untuk pribadi melainkan untuk seluruh bangsa-bangsa terutama yang terdampak perang (krisis pangan global).

Cara yang paling pas untuk menaklukan hati yang keras seperti Rusia dan Ukraina menurut Jokowi adalah dengan “merendah” dan “mendatangi” secara langsung. Ini tradisi Jawa (nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake). Pendekatan persuasif yang akrab penuh rasa persahabatan, terlebih dengan membawa Ibu Negara Iriana, menunjukkan misi tersebut penuh ketulusan.

Baca Juga: Anwar Abbas Kritik, Jokowi Menjawab (Reforma Agraria Warisan Ruwet Rezim Orba)

Bak orang perang, Jokowi dan Iriana (sekaligus) menyerahkan kepalanya tanpa syarat, namun sesungguhnya hal tersebut justru “mengetuk” hati orang yang kemudian berbalik menjadi takluk (mengikuti apa yang kita inginkan). Dasarnya adalah trust atau percaya karena melihat kesungguhan dan ketulusan yang penuh rasa persahabatan tadi. Jokowi dan Iriana tidak hanya nekad dan gila, berani menghadapi resiko berada di zona perang yang tengah berkecamuk.

Segala hal bisa terjadi, entah misil meledak salah sasaran, entah serangan mendadak dari kelompok tidak dikenal, entah pula ada pihak-pihak yang tidak senang dan ingin menggagalkan misi tersebut. Jokowi dan Iriana juga benar-benar memiliki fisik dan tenaga yang super. Bagaimana tidak? Setelah mengikuti serangkaian acara G7 di Jerman yang demikian padat (3 hari), mereka melanjutkan perjalanan dengan mengendarai KA selama 11 jam dari Polandia ke Ukraina (Kiev).

Rabu (29/6) sekitar pukul 10.45 (waktu setempat) mereka tiba di Kiev dengan jadwal kunjungan yang tidak lama. Pertemuan Jokowi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky pun diberi waktu hanya 2 jam. Membahas perdamaian dunia hanya 2 jam? Malam hari itu juga, mereka kembali ke Polandia untuk melanjutkan penerbangan ke Moscow Rusia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jangan Termakan Agenda Konyol Buk Mega!

Besoknya, Kamis (30/6) pukul 11.00 mereka tiba lalu mendatangi Kremlin untuk pertemuan 4 mata dengan presiden Rusia Vladimir Putin. Kembali, malamnya pukul 20.00 Jokowi dan istri sudah terbang menuju Abu Dhabi. Seberapa nyaman kita istirahat (tidur) dalam sebuah kendaraan? Sebagus apapun fasilitas yang ada dalam kendaraan tersebut. Inilah bedanya antara kunjungan kerja anggota dewan dengan presiden Jokowi ke Luar Negeri.

Kalau anggota dewan beracara atau berkegiatan hanya 1-2 jam, namun menginapnya sampai 2-3 hari, bahkan lebih. Sementara Jokowi, waktunya lebih banyak dihabiskan di perjalanan. Alih alih mau jalan-jalan dan belanja seperti yang dilakukan anggota dewan. Untuk bertemu dan berbincang dengan rakyat Indonesia yang berada di wilayah konflik Rusia-Ukraina pun tidak sempat. Demi menjaga keamanan, kabarnya, pemerintah kedua negara tidak membolehkan adanya kerumunan massa yang mendekat.

Lokasi keberadaan Jokowi maupun jalan yang dilalui dipastikan steril dan sudah diblokir beberapa waktu sebelumnya. Beberapa jam setelah perjalanan Jokowi menjalankan misi ke Ukraina dan Rusia, tersebar berita Rusia menarik mundur militernya di Pulau Ular agar aktivitas ekspor gandum Ukraina kembali berjalan. Demikian pula kabar dibebaskannya ratusan tahanan perang Ukraina oleh Rusia. Adakah ini benar wind of change dari Jokowi”s effect?

Jika benar, maka tepatlah dikatakan From Indonesia with love. We proud of you Mr President Jokowi and First Lady Iriana. Tetaplah mengabdi kepada bangsa ini, bangsa Indonesia, dan juga untuk umat seluruh dunia. Give peace a chance.

#Wind of Change #From Indonesian With Love #Scorpion #Wind of Change #jokowi #jokowidodo #jokowi damaikan rusia #jokowi ke moskow #jokowi-iriana #misi perdamaian #jokowi ke ukraina #vladimir putin #perang Rusia-Ukraina #diplomasi ukraina-rusia #jokowi berangkat ke rusia #Rusia menarik mundur militernya di Pulau Ular #President Jokowi and First Lady Iriana #wind of change dari Jokowi #aktivitas ekspor gandum Ukraina kembali berjalan #militer ukraina #militer rusia #ketulusan jokowi #rusia tarik mundur militer #krisis gandum perang rusia-ukraina #jokowi efec’s #jokowi pemberani #jokowi merakyat #kecamuk perang rusia-ukraina #tersebar berita Rusia menarik mundur militernya #erjalanan Jokowi menjalankan misi ke Ukraina dan Rusia #dibebaskannya ratusan tahanan perang Ukraina oleh Rusia #rusia bebaskan tahahanan ukraina #jokowi tiba di kremlin #jokowi tiba di moskow #lokasi keberadaan jokowi di sterilkan #krisis pangan global #Pertemuan Jokowi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky #presiden ukraina Volodymyr Zelensky #Istana Maryinsky #presiden rusia vladimir putin #presiden putin #nglurug tanpo bolo #menang tanpo ngasorake