Kilatnews.co | Yogyakarta, 26 November 2024 — Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses mengadakan short course bertema Penulisan Berbasis Artificial Intelligence (AI). Acara ini berlangsung selama dua hari, 25-26 November 2024, di Gedung KHA Wahid Hasyim FIAI UII, dan diikuti oleh lebih dari 90 peserta dari berbagai perguruan tinggi di bawah naungan Kopertais Wilayah 3 Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada hari kedua, sesi utama menghadirkan Ahmad Ali Azim, S. Pd. I., M. Pd., yang juga dikenal dengan nama pena (Ahmad Ali Adhim). Sebagai pendiri media dan penerbit Dawuh Guru serta penulis opini yang telah malang melintang di media massa nasional, Ali Adhim membagikan rahasia suksesnya menembus media.

Strategi Menembus Media Nasional

Ali Adhim mengawali paparannya dengan menjelaskan pentingnya membangun rekam jejak penulis di dunia digital.

FIAI UII Gelar Short Course Ahmad Ali Adhim Ajarkan Strategi Menembus Opini Media Nasional - kilat news

“Menembus media massa nasional bisa dimulai dengan menggempur tulisan opini ke media lokal. Redaktur media massa biasanya akan mengecek popularitas penulis di platform online, seperti Google Cendekia, jurnal, atau media lainnya. Oleh karena itu, nama kita harus dikenal lebih dulu secara online,” ujarnya.

AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti

Selain berbicara tentang strategi menulis, Ali Adhim juga menyoroti peran Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kepenulisan. Ia mengingatkan peserta untuk tidak sepenuhnya bergantung pada AI, tetapi memanfaatkannya sebagai alat pendukung.

“Jangan menggantungkan sepenuhnya pada AI. Gunakan untuk mencari ide dan gagasan, tapi jangan abaikan sentuhan kreatif manusia. Kalau kita tidak beradaptasi dengan AI, kita akan semakin tertinggal,” tegasnya.

Ia juga berbagi pengalamannya dalam menggunakan AI untuk mempercepat proses penulisan buku.

“Saya pernah menggunakan AI untuk meramu data, informasi, berita, dan sejarah menjadi sebuah bagian dari buku. AI memang pintar, tapi hasil akhirnya tetap bergantung pada siapa yang mengoperasikannya. Saat dicek di alat pendeteksi plagiasi, hasilnya cenderung aman—setidaknya untuk saat ini,” jelasnya.

Peserta Antusias dan Terinspirasi

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang dunia kepenulisan, tetapi juga menginspirasi peserta untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Sesi ini membuka mata saya tentang bagaimana AI bisa digunakan untuk menulis dengan lebih efektif tanpa kehilangan keaslian karya kita,” ujar salah satu peserta dari perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Short course ini menjadi bukti komitmen FIAI UII dalam mendorong generasi muda untuk menguasai teknologi tanpa melupakan kreativitas dan integritas. ***