Kilatnews.co,- Tim Titiek Soeharto mengadakan acara silaturahmi dengan masyarakat di Gedung Puri Dwipari, Wirogunan, Kapanewon Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Jumat (9/2).

Kegiatan yang diberi nama “Ramah Tamah bersama Warga Surokarsan” tersebut disambut dengan antusias oleh masyarakat sekitar yang memenuhi area gedung dengan tertib. Sebanyak 75 warga dari Jama’ah Pengajian Masjid Nurul Huda ikut serta dalam acara tersebut dengan penuh kegembiraan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Gelar Ramah Tamah, Titiek Soeharto Berikan Edukasi Politik

Selain sebagai sarana untuk menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar, acara ramah tamah yang diadakan setelah Isya juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan visi-misi Titiek Soeharto sebagai calon Anggota DPR RI Dapil Yogyakarta.

Dalam menjelaskan visi-misinya, Taufik, yang merupakan perwakilan dari Titiek Soeharto, menyampaikan bahwa surat suara terdiri dari 5 lembar yang memiliki berbagai warna. Untuk DPR RI, surat suara berwarna kuning.

Selain memberikan informasi tentang visi-misi, Taufik juga memberikan contoh tentang cara mencoblos yang benar. Ia menjelaskan bahwa langkah pertama adalah membuka surat suara secara menyeluruh.

“Surat suaranya harus dibuka dengan benar. Jika tidak dibuka dengan benar, dan hanya terlipat, maka yang dicoblos hanya satu, tetapi jika tercoblos banyak dan surat suara tidak terbuka sepenuhnya, maka surat suara tersebut tidak sah,” ujar Taufik.

Taufik juga menyoroti manfaat yang akan diperoleh masyarakat dengan memiliki wakil yang tepat di parlemen. Menurutnya, bantuan yang diperlukan akan lebih cepat dan lebih besar jumlahnya.

“Jika kita (masyarakat Yogyakarta) memiliki wakil di parlemen, maka kita akan mendapatkan banyak manfaat, di antaranya adalah bantuan yang datang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih besar,” tambah Taufik.

Taufik juga menegaskan bahwa dalam memilih pemimpin, hal yang harus dipertimbangkan adalah keikhlasan hati dan kebebasan dari pengaruh politik uang. Ia menjelaskan bahwa dalam pemilihan pemimpin yang dilakukan setiap lima tahun sekali, langkah yang tepat harus dipertimbangkan dengan baik.

“Ketika mendekati pemilihan, akan ada banyak yang datang dengan tawaran uang agar dicoblos, namun kita harus ingat bahwa dalam memilih pemimpin, harus dilakukan dengan hati nurani yang bersih. Karena pemimpin yang terpilih akan menjadi pembangunan daerah kita, bukan untuk kepentingan pribadi,” pungkas Taufik dengan senyuman hangat.

Reporter: Saifudin

Tag