Kilatnews.co,- Titiek Soeharto memandang inovasi dan teknologi sebagai salah satu pilar utama dalam upaya mencapai kedaulatan pangan. Fokusnya tidak hanya terbatas pada peningkatan akses petani ke pasar, tetapi juga pada penguatan infrastruktur distribusi dan keterlibatan petani dalam rantai nilai pangan. Dengan memperkuat infrastruktur distribusi dan memfasilitasi keterlibatan petani dalam rantai nilai pangan, diharapkan mereka dapat menjual hasil pertanian mereka dengan lebih efisien.
Penggunaan teknologi modern dalam pertanian menjadi salah satu fokus utama Titiek Soeharto dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Kesadaran akan potensi teknologi modern dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi risiko, dan meningkatkan daya saing produk pertanian lokal di pasar global mendorongnya untuk mengadvokasi investasi dalam pelatihan dan penyediaan teknologi pertanian terkini.
Pentingnya investasi dalam pelatihan dan teknologi pertanian terkini menjadi sorotan utama Titiek Soeharto. Dia menyadari bahwa tanpa akses yang memadai terhadap teknologi pertanian, petani akan kesulitan untuk meningkatkan produktivitas dan menghadapi tantangan dalam pertanian modern. Oleh karena itu, dia menganggapnya sebagai prioritas untuk memastikan bahwa petani memiliki akses tidak hanya terhadap teknologi pertanian terkini, tetapi juga pemahaman yang memadai tentang penggunaannya.
Baca juga: Infrastruktur yang Memadai: Fondasi Kedaulatan Pangan di Yogyakarta
Titiek Soeharto meyakini bahwa dengan mengadopsi teknologi modern, petani akan mampu meningkatkan efisiensi produksi mereka. Teknologi seperti sistem irigasi otomatis, sensor tanah, dan pemantauan kelembaban udara dapat membantu petani dalam mengelola sumber daya secara lebih efektif dan mengoptimalkan hasil panen mereka. Selain itu, penggunaan drone dan satelit untuk pemetaan lahan dan pemantauan pertumbuhan tanaman dapat memberikan petani wawasan yang lebih baik tentang kondisi tanah dan tanaman mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kondisi yang ada.
Selain peningkatan efisiensi produksi, penggunaan teknologi modern juga dapat membantu mengurangi risiko dalam pertanian. Sistem prediksi cuaca yang canggih, misalnya, dapat memberikan petani informasi yang lebih akurat tentang kondisi cuaca mendatang, sehingga memungkinkan mereka untuk mengatur jadwal penanaman dan panen dengan lebih baik. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengelola risiko penyakit tanaman dan hama secara lebih efektif, sehingga mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit.
Selain itu, Titiek Soeharto menyoroti pentingnya meningkatkan daya saing produk pertanian lokal di pasar global melalui penggunaan teknologi modern. Dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi, produk pertanian lokal dapat menjadi lebih kompetitif di pasar global. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan secara keseluruhan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mereka.
Dalam pandangan Titiek Soeharto, investasi dalam inovasi dan teknologi pertanian merupakan langkah yang vital dalam mencapai kedaulatan pangan. Dia percaya bahwa dengan langkah-langkah konkret dalam memperkuat infrastruktur distribusi, memfasilitasi keterlibatan petani dalam rantai nilai pangan, dan memperkenalkan teknologi pertanian modern, kedaulatan pangan bukanlah sekadar impian, tetapi sebuah realitas yang dapat dicapai dengan kerjasama dan komitmen bersama.