Ternyata Bahasa Indonesia Menyerap 5 Bahasa Asing
Kilatnews.co – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam terdiri dari Suku, Agama, Ras, dan Golongan yang berbeda-beda. Bahkan di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerahnya sendiri. Inilah kekayaan bangsa Indonesia yang wajib untuk dirawat. Namun, Indonesia sebagai negara merdeka memiliki bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia.
Sebagaimana dilansir Nongki.net (20/8) Indonesia sebagai negara yang majemuk dan juga memiliki banyak warga negara keturunan etnis asing, maka sudah tidak mengejutkan kalau Indonesia memiliki banyak kosakata serapan dari berbagai bahasa di dunia.
Tercatat, ada 5 bahasa yang sangat sering diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Penyerapan ini disebut sebagai transliterasi.
Sebagian besar kosakata bahasa Indonesia yang kita gunakan merupakan hasil adopsi dari bahasa asing. Itulah yang menjadi alasan kenapa kita kerap menemukan kata dalam bahasa asing yang mirip dengan bahasa Indonesia.
Banyaknya kata serapan yang terdapat dalam Bahasa Indonesia menambah kekayaan makna di dalam bahasa tersebut. Berikut lima bahasa asing yang berkontribusi terhadap kata serapan dalam bahasa Indonesia.
1. Bahasa Sanskerta
Sudah bukan rahasia lagi kalau nenek moyang kita pada era kerajaan terdahulu memakai bahasa sanskerta. Ini dikarenakan pada saat itu bangsa kita sangat terpengaruh oleh corak hindu yang dibawa oleh kerajaan-kerajaan yang menganut agama hindu.
Bahasa ini merupakan bahasa asing pertama yang diserap oleh bangsa Indonesia. Dibuktikan oleh banyak arkeologi yang menemukan prasasti kerajaan terdahulu. Salah satu prasasti tersebut adalah Talang Tuo di Palembang yang menggunakan kosakata bahasa Sanskerta pada 684 M.
Bahasa Sanskerta merupakan bahasa yang berasal dari India. Bahasa ini sangat kental dengan agama hindu yang menjadi agama mayoritas di India.
Bahasa sankserta menjadi sarana penyebaran agama Hindu dan Budha sejak abad ke-7. Bahasa sanskerta juga kerap digunakan dalam aktivitas perdagangan rempah-rempah dari India.
Contoh serapan bahasa sanskerta: Pancasila, aneka, anugrah, bahasa, bencana, dan bicara
2. Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan bahasa kedua yang diserap oleh bangsa Indonesia. Ini tidak terlepas dari pengaruh Islam di Indonesia. Banyaknya kerajaan Islam di Nusantara pada saat itu, juga pengaruh pendidikan Islam membuat masyarakat Indonesia banyak mempelajari bahasa Arab.
Sebelum masa kolonial, kerajaan-kerajaan di Indonesia menjadikan huruf Arab sebagai huruf standar dalam penulisan dokumen dan surat-surat kerajaan. Bahasa Arab pun diajarkan dalam setiap sekolah-sekolah kerajaan.
Ini terjadi karena masyarakat yang telah meninggalkan huruf-huruf sanskerta dan belum mengenal huruf alphabet.
Bahasa arab juga menjadi sarana penyebaran agama Islam di Indonesia sejak abad ke-12. Banyak karya sastra cendikiawan nusantara kala itu yang ditulis dengan huruf Arab.
Contoh: abad, adab, adat, adil, dan akrab.
3. Bahasa Portugis
Bangsa Portugis adalah bangsa eropa pertama yang menjelajahi nusantara. Meski tidak pernah menguasai nusantara secara massive seperti belanda, pengaruh Portugis terasa lebih kuat dari Belanda di bidang bahasa.
Bangsa Portugis awalnya mendirikan wilayah kolonial di daerah Malaka, kemudian mereka mulai menaklukan Laut Banda. Kolonialisme Portugis tida berlangsung lama karena bangsa eropa lain seperti Belanda, Inggris, Spanyol mulai bedatangan.
Meski tidak berlangsung lama, banyak sekali bangsa melayu yang menyerap bahasa Portugis. Bangsa Melayu dan orang-orang di sekitaran laut Banda juga memiliki kemampuan penyerapan bahasa yang sangat cepat.
Bahasa ini sendiri mulai dikenal oleh masyarakat penutur bahasa melayu sejak 1511 ketika bangsa mereka menduduki Malaka.
Pada abad ke-17 selain bahasa Melayu, bahasa Portugislah yang menjadi lingua franca antar etnis. Bangsa Portugis pun kerap menyebarkan injil keagamaan untuk penduduk setempat.
Contoh kata serapan: bendera, celana, gardu, keju, dan mentega.
4. Bahasa Belanda
Belanda memberi banyak warisan serapan dalam bahasa Indonesia. Ini dikarenakan panjangnya masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Kosakata bahasa Belanda yang paling banyak diserap ialah pada ranah administrasi dan pemerintahan.
Sampai sekarang bahasa Belanda masih dipelajari di perguruan tinggi. Jurusan sejarah dan hukum di Indonesia mewajibkan mata kuliah.
Ini dikarenakan banyak dokumen sejarah yang berbahasa Belanda. Buku-buku terdahulu juga ditulis dengan ejaan lama atau ejaan Belanda. Hukum-hukum di Indonesia sebagian juga masih berasal dari hukum zaman kolonial Belanda.
Beberapa UU di Indonesia merupakan hukum Belanda yang dianggap masih relevan dan dapat digunakan, sehingga DPR dapat merancang UU di bidang lain yang masuk dalam prioritas.
Contoh kosakata serapan bahasa Belanda: abonemen, blangwir, akuntansi, dinas, dan kasir.
5. Bahasa Inggris
Inggris pernah menyebarkan budaya dan bahasanya di masa lalu meski tidak lama. Pada saat itu memang Inggris banyak berinteraksi dengan bangsa melayu dan jawa.
Usai era kemerdekaan, kosakata bahasa inggris masuk melalui hubungan internasional. Sampai sekarang beberapa kali KBBI menambahkan beberapa kosakata bahasa Inggris.
Ini dikarenakan di era globalisasi bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa yang universal sehingga seluruh negara di dunia menggunakan bahasa inggris untuk menjalin hubungan bilateral dan multilateral.
Banyaknya pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah membuat banyak sekali kosakata bahasa inggris yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh: figur, partisipasi, inovasi, kuis, dan proyek.
Tulisan sudah tayang di portal Nongki.net pada 20/08/21, dengan judul Inilah 5 Bahasa Asing yang diserap oleh Bahasa Indonesia