5 Novel Karya Ahmad Tohari yang Harus Kamu Baca Minimal Sekali Sebelum Kamu Mati

5 Novel Karya Ahmad Tohari yang Harus Kamu Baca Minimal Sekali Sebelum Kamu Mati
Ilustrasi: (StockSnap/ Pixabay)

5 Novel Karya Ahmad Tohari yang Harus Kamu Baca Minimal Sekali Sebelum Kamu Mati

Membaca novel bisa kamu jadikan pilihan sebagai salah satu alternatif mengisi waktu luang. Kegiatan membaca salah satu bentuk karya fiksi ini akan membawamu masuk ke dunia yang dibuat oleh sang penulis. Tak hanya akan memberikan hiburan, membaca novel yang bermutu juga bisa mengajarkanmu banyak pesan tentang kehidupan.

Ahmad Tohari adalah satu penulis kenamaan Indonesia yang sudah banyak melahirkan karya berbentuk novel. Karya-karya ini banyak mengangkat kisah kehidupan masyarakat pedesaan yang polos dan sederhana dengan segala macam problematikanya.

Untuk kamu yang menyukai bacaan dengan setting kehidupan masyarakat desa yang sederhana, berikut ini adalah 5 rekomendasi novel karya Ahmad Tohari yang harus kamu baca minimal sekali sebelum kamu mati.

  1. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk

Pertama ada Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Trilogi ini terdiri dari 3 judul berbeda yakni Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jentera Bianglala. Karya Ahmad Tohari ini sudah diterjamahkan dalam beberapa bahasa dan diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Penari.

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang perjalanan seorang penari ronggeng bernama Srintil yang berasal dari Dukuh Paruk yang masuk ke dalam pusaran tragedi 65 karena ia dan kelompok ronggengnya yang polos dianggap punya hubungan dengan partai komunis. Sementara seorang pemuda bernama Rasus yang tak lain adalah teman Srintil sedari kecil terjebak antara tugasnya sebagai tentara atau menyelamatkan gadis yang dicintainya itu.

Baca Juga:

Membangun Budaya Literasi, Bisa Dilakukan di Kamar Mandi

Solidaritas Sosial Durkheimian pada Masyarakat Perkotaan

  1. Kubah

Satu lagi karya Ahmad Tohari yang menceritakan tentang pergolakan komunisme di Indonesia ; Kubah. Novel yang pertama kali diterbitkan tahun 1980 oleh Pustaka Jaya ini menceritakan seorang pemuda bernama Karman yang merupakan anggota partai komunis.

Keterlibatan Karman dengan partai ini pun membawanya ke sebuah pulau pengasingan bernama Pulau Buru. Novel ini menampilkan bagaimana seorang mantan tahanan politik berusaha untuk kembali bisa hidup bermasyarakat setelah habis masa pengasingannya.

  1. Orang-orang Proyek

Karya Ahmad Tohari selanjutnya yang harus kamu baca adalah Orang-orang Proyek. Novel yang diterbitkan oleh Gramedia ini mengisahkan tentang seorang insinyur bernama Kabul dan pergulatan batinnya saat harus mengurus pembangunan sebuah jembatan yang penuh tindakan korupsi.

Hati kecil Kabul yang bersih akhirnya tak tahan untuk melanjutkan proyek pembangunan yang dibuat serampangan demi mengejar target bisa selesai berbarengan dengan HUT partai penguasa kala itu.

Baca Juga:

Gadis yang Tak Dilahirkan untuk Mengabdi Kepada Ketakutan

Dua Kekhilafan yang Seyogianya Dihindari oleh Akademisi Saat Menulis untuk Media Massa

  1. Bekisar Merah

Seorang istri dari pembuat gula bernama Lasiyah harus merantau ke kota setelah suaminya yang bernama Darsa terjatuh dari pohon kelapa saat menderes nira. Lasi yang punya paras ayu karena merupakan anak seorang tentara Jepang dan penduduk Karang Soga bernama Mbok Wiryaji terpaksa pergi ke kota setelah Darsa menghamili Sipah yang tak lain adalah anak dari orang yang merawat Darsa. Petualangan Lasi di kota yang sangat asing baginya itu membawanya menjadi istri ketiga dari seorang pejabat bernama Handarbeni. Novel ini menyentil kelatahan para pejabat dalam memiliki perempuan cantik sebagai ‘hiasan’ di rumahnya setelah Sang Pemimpin Negara kala itu juga dianggap melakukan hal serupa saat membawa seorang geisha dari Jepang masuk ke lingkungan istana negara.

  1. Lingkar Tanah Lingkar Air

Novel terakhir yang juga harus kamu baca adalah Lingkar Tanah Lingkar Air. Karya Ahmad Tohari yang satu ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Amid yang berkeinginan untuk menjadi tentara. Sayangnya, pada perjalanannya Amid justru terlibat dengan pemberontakan DI/TII yang memusuhi republik dan membuatnya harus begerilya di hutan untuk menyelamatkan diri. Awalnya Amid merasa senang karena bisa bergabung di bawah panji bendera Islam. Tetapi, lama kelamaan Amid merasa ada yang salah dengan kesatuannya termasuk saat ia terpaksa membunuh seorang tentara republik yang di sakunya terdapat Al-Qur’an dan tasbih.

Itulah 5 rekomendasi novel karya Ahmad Tohari yang harus kamu baca minimal sekali seumur hidup. Selain menampilkan kehidupan desa yang bersahaja, novel-novel tersebut juga memuat banyak nilai dalam memaknai kehidupan.