_Surat Untuk Mahasiswa_

Sampul tata krama pada tubuh Majelis Rakyat

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Surat, Coretan dan Teriakan Jiwa

Berfikirlah dengan bijak

Berperilaku dengan anggun hatimu

Berbicaralah dengan kata-kata tanpa petaka

 

Teruntuk mahasiswa…

Yang boleh tumpul dan pisau

Pikiranmu jangan…

Etika dan Estetika jangan sampai terjual

 

Yang gelap itu malam, terang itu siang

Yang nyala itu lampu, Biarlah suka menjadi tawa

Biarlah mulut menjadi hukum kebenaran

Pikiranmu sebagai robot perubahan

Sebab tubuhmu sudah tertanam jiwa keadilan…

 

Teruntuk Mahasiswa…

Menjadilah apa yang dibesarkan oleh Rakyat

Dalam perihal kata, Jangan mudah

Terjebak dalam perihal dusta

 

Jangan mudah bangga terutama Ilmu Pengetahuanmu,

Jangan mudah bangga terutama Moralmu….

Terus… Belajar…

Belajar membudayakan Literasi,

Sederhana, belajar dari seorang petani,

Sehingga engkau tahu bahwa Bertani sangatlah susah

 

Taburlah prinsip pengetahuan pada tempatnya…..

Sebab itu tolak ukur Pengetahuan bukanlah

Pada prestasi…

Hanyalah doa… Sederhanaku  Semoga Kepercayaan Mangan Terjual.

 

_Hukum Sebagai Alat Penjajah_

Konspirasi Kian Berisi

Banyak mata bersaksi dusta

Bahasa bisu terus menikam

Berkabut tebal….

Embun, bertetes duka

 

Untuk tikus berdasi….

Sumpah jabatan hanyalah ilustrasi drama korea….

seisi kepala mencari penggelapan kepentingan

Kebenaran di perbudak jabatan

Nyawa di hilangkan karena tak sepaham

 

Apakah ini yang di katakan keadilan

Ataukah hanya sebatas warna kata

Di meja biru keadilan di perjual beli..

Hasrat media semakin berkobar dalam pencitraan

Demokrasi di bungkung haknya,,,

 

Kebebasan cahaya semakin bergerak

Teori kerakyatan sudah berteriak dalam ruang pidana

Mediasi politik penjajah masih di budayakan

Wetboek van koophandel tetap terjaga..

Aneh sekali negeriku….

 

Pancasila sebagai  dasar negara hanya angan angan

sebab ke tidak tahuan hukum akan hukum tidak di manfaatkan..

 

_Cerita Kemarin Sore_

Aku menulis

Ada yang ingin ku tuliskan dalam cerita ku

Tentang jejak & langkah rasa sakitku yang selalu menghantui sili berganti…

Tapi itulah awal dari proses perjuangan belajar

Agar aku bisa tahu & mengenal judul

judul buku yang misterius

manajemen waktu yang  tepat …

 

Kartu kartu dalam coretan gambar  masa depan, yang sangat asing dari sejarahku

Bersatu padu dalam genggaman pikiran hampa…..

Dalam awan awan yang sepi melayang terbang

Di Dalam tidurku

aku bermimpi……

Menjelma kasur, bantal di kamar sederhana ini

Nyatanya tindakan praktisi bisa membuka cakrawala berfikirku

tentang bagaimana berjuang di dalam keadaan tertindas

Untuk memberikan kartun kartun donasi yang berbentuk toleransi…..

Moralitas kemanusiaan yang beradab

 

Aku belajar setia dalam meja belajar

dalam dahan dahan yang tak selayak engkau kenal

Dalam tinta coretan kemarin sore

Itulah aku…..

Tak punya apa apa dengan sederhana ku ini

Lantang dalam barisan kemanusiaan.

Penulis, Afon Nahak

Mahasiswa Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta

Reporter: KilatNews