Kilatnews.co,- Selama kepemimpinan selama 32 tahun di Indonesia, Soeharto berhasil mencapai prestasi yang tak terbantahkan, salah satunya adalah mencapai swasembada pangan dan menciptakan surplus dalam sektor pertanian. Penghargaan bergengsi dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) kepada Soeharto, berupa 100 + 101 FAO, menjadi bukti konkret pengakuan internasional terhadap kontribusinya dalam menciptakan ketahanan pangan bagi Indonesia.
Penghargaan tersebut menegaskan bahwa kebijakan pertanian yang diterapkan Soeharto berhasil meningkatkan produksi pangan secara signifikan di Indonesia. Ini tidak hanya memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi penduduk Indonesia, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor pangan dari luar negeri, sehingga meningkatkan kedaulatan pangan negara.
Baca juga: Membaca Ulang Sejarah Kepemimpinan Soeharto di Indonesia
Keberhasilan mencapai swasembada pangan merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program yang diimplementasikan oleh pemerintah Soeharto. Langkah-langkah ini termasuk peningkatan investasi dalam infrastruktur pertanian, reformasi sistem irigasi, peningkatan teknologi pertanian, pengembangan varietas unggul tanaman, serta pemberian insentif kepada petani untuk mendorong produksi.
Program Intensifikasi, Ekstensifikasi, dan Diversifikasi (INPRESDI) adalah salah satu program yang paling mencolok dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas secara signifikan melalui langkah-langkah seperti pembenahan irigasi, penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih efisien, serta pendidikan dan pelatihan bagi petani.
Soeharto juga mendorong pembentukan koperasi petani untuk meningkatkan daya saing petani kecil dalam memasarkan hasil panen mereka. Koperasi-koperasi ini membantu petani mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi distribusi, dan meningkatkan daya tawar petani dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lain dalam rantai pasok pangan.
Pengembangan dan peningkatan produksi tanaman pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, dan gandum juga menjadi fokus utama. Melalui program penelitian dan pengembangan varietas unggul, serta bantuan teknis kepada petani, produksi tanaman pangan tersebut berhasil meningkat secara signifikan, memastikan negara ini tidak lagi tergantung pada impor pangan.
Di tengah persaingan ekonomi global, pencapaian swasembada pangan memberikan dampak positif bagi posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Negara ini menjadi lebih kuat dalam bernegosiasi dalam perjanjian perdagangan internasional, serta lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi harga pangan global.
Selain itu, swasembada pangan juga berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dengan membuat harga pangan menjadi lebih stabil. Ini memungkinkan masyarakat mengalokasikan anggaran keluarga mereka untuk kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan, meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin secara keseluruhan.
Pencapaian Soeharto dalam mencapai swasembada pangan adalah contoh nyata dari kepemimpinan efektif dan visi jangka panjang dalam membangun kemakmuran bagi negara dan rakyatnya. Meskipun ada kritik terhadap kebijakan pemerintahannya, pencapaian ini tetap menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pembangunan Indonesia. Ini merupakan bukti konkret bahwa keberhasilan dalam mencapai swasembada pangan memiliki dampak positif yang sangat besar bagi Indonesia secara keseluruhan.