Kilatnews.co – Gerakan protes melalui aksi digital sangat efetif untuk menyedot perhatian publik. Setelah aksi digital Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang membuat jagat media sosial dan istina heboh karena menjuluki Presiden Joko Widodo “The King of Lip Sirvice”.
Aksi digital serupa kini juga dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang menjuluki ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani sebagai “The Queen of Ghosting”.
Aksi digital BEM Unnes ini diunggah di akun Instagram BEM KM Unnes yang diberi Judul “Indonesia Political Troll”. Dalam postingannya BEM KM Unnes berpandangan Puan Maharani merupakan simbol DPR RI.
“Selaku ketua DPR RI Puan memiliki peran yang cukup vital dalam pengesahan produk legislasi pada periode ini, khususnya dimasa pandemi, yang dinilai tidak berparadigma kerakyatan dan berpihak pada kalangan rentan (UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law Ciptaker dst.) serta tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya”. Tulis BEM KM Unnes di akun Instagramnya.
BEM KM Unnes tidak hanya menjuluki Puan Maharani sebagai “The Queen of Ghosting”. BEM Unnes juga memberikan julukan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai “The King of Silent”. BEM Unnes menyebutkan bahwa Ma’ruf Amin seharusnya ikut serta untuk mengisi kekosongan peran yang tidak mampu diselesaikan Presiden.
“Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden, pada masa pandemi harusnya juga turut mengisi kekosongan peran yang tidak mampu ditunaikan oleh presiden. Tidak justru menihilkan eksistensi dirinya dimuka publik dan tidak memberikan jawaban yang lugas, gamblang dan jelas dalam menanggapi problem multidimensional bangsa dan negara, khususnya dimasa pandemi. Secara umum masyarakat menilai Wakil Presiden Ma’aruf Amin terlihat absen dan diam”. Ungkap BEM KM Unnes dipostingannya.
Selain itu, BEM Unnes juga menulis bahwa Presiden Jokowi kurang becus dalam melaksanakan tugasnya sebagai presiden dan mengingkari janji politiknya.
“Jokowi kurang becus dalam melaksanakan tugasnya sebagai presiden dan mengingkari janji politiknya. Hal tersebut dapat dengan mudah dilihat dengan tinjauan perbandingan janji dan fakta dari kepemimpinan Presiden Jokowi. Misalnya perihal hutang negara, komitmen terhadap demokrasi dan penanganan pandemi”. Terang BEM KM Unnes dalam postingannya. (Ab/Ab)