BISNIS  

Negosiasi dalam Pengambilan Keputusan

Pentingya Komunikasi yang Baik saat Bernegosiasi Negosiasi dalam Pengambilan Keputusan
Ilustrasi:(Reimund Bertrams/Pixabay)

Negosiasi dalam Pengambilan Keputusan

Oleh : Adilah Raihana Putri. S

Negosiasi menjadi aktifitas yang sering dilakukan oleh manusia, karna manusia merupakan makhluk sosial. Hampir seluruh aktifitas terdapat aspek yang perlu di negosiasikan, bahkan hal-hal kecil sekalipun. Negosiasi akan menghasilkan suatu keputusan yang efektif dalam aktifitas yang dilakukan.

Negosiasi juga menjadi penyatu dua perbedaan antar pihak kita dan pihak lain, sehingga butuh yang namanya keberanian, kreatifitas dan keseimbangan dalam melakukan negosiasi dalam pengambilan keputusan.

Ada 3 prinsip dalam mengambil keputusan:

  • Keberanian untuk bersikap rasional = ada proses obyektif
  • Berpikir kreatif = memahami dan menghadapi kompleksitas masalah
  • Keseimbangan dalam penilaian = mencari alternatif terbaik

Manusia diberikan fitrah dalam berpikir secara realistis dan logika. Jutaan manusia dibumi memiliki kepribadian yang berbeda-beda, bahkan ketika melakukan negosiasi, kepribadian adalah salah satu hal yang terlihat atau menonjol, sehingga menilai seseorang ketika bernegosiasi merupakan hal yang spontan terjadi, agar kita dapat memutuskan secara pribadi bagaimana langkah tepat mengambil keputusan.

Berani adalah memiliki hati yang mantap, dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi masalah, kesulitan dan lainnya agar tidak takut. Dalam bernegosiasi diperlukan penyampaian pandangan dari kita terkait dengan permasalahan yang dihadapi. Tetapi kita terkadang enggan menyampaikannya, karna kurangnya keberanian dalam meyampaikan pendapat tersebut. Berani yang digunakan dalam negosiasi, yaitu berani bersikap rasional, menyampaikan sesuatu dengan bukti yang kuat, untuk menyampaikan pemikiran rasional membutuhkan kepercayaan yang sangat jelas dan terukur, sehingga ketika menguji kepercayaan tersebut kita membutuhkan rasa berani dalam diri kita.

Biasanya tanda-tanda ketika kurangnya keberanian, yaitu lebih suka melempar tanggung jawab, merasa bahwa pilihannya paling terbaik, dan tidak mendengarkan pendapat orang lain, lalu banyak mencari alasan dengan orang yang sepemikiran dengan kita (tidak berpikir secara luas), emosional ketika ada yang bertanya mengenai keputusannya, dan terlalu berkomitmen dengan keputusan sendiri atau tidak mau melihat pandangan orang lain.

Semua ini disebabkan oleh diri yang tidak bersikap berani secara rasional, sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Tentunya hal-hal tersebut akan membuat kita tidak akan menemukan titik terang untuk mengambil keputusan.

Lalu bagaimana agar kita lebih berani, berikut adalah kiat agar lebih berani:

  1. Konsentrasi untuk mengikuti proses pengambilan keputusan daripada fokus pada konsekuensi dari keputusan tersebut.
  2. Orientasi pada proses mewajibkan kita untuk bertanggung jawab dalam menghadapi keputusan dengan informasi yang tepat, tanpa harus fokus memikirkan hasil yang baik dari keputusan tersebut.

Selanjutnya adalah berpikir Kreatif. Kreatif adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita tertutup oleh ide baru atau kurang berpikir kreatif, yaitu merasa persediaan ide sudah habis, takut dalam mencoba hal baru, dan merasa jenuh dengan lingkungan sekitar.

John Cleese, Komedian Inggris mengatakan Untuk membangun kreatifitas dalam bernegosiasi perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Berpikir secara santai dan rileks.
  2. Membedakan kegiatan kreatifitas dengan kegiatan sehari-hari.
  3. Dalam menentukan pilihan, cobalah untuk berpikir secara teliti dan tidak terburu-buru, berilah waktu berpikir 1,5 jam.

Buatlah aktivitas berpikir yang menantang dengan berbagai macam variasi stimulus, dan menghubungkan ide baru pada problem yang ada. Sehingga kita dapat melihat dan memahami masalah secara kompleks.

Terakhir keseimbangan dalam penilaian. Ketika melakukan negosiasi, banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengambil keputusan yang tepat, dan mengukur berbagai pilihan dari berbagai faktor. ketika kita merealisasikan kreatifitas dalam negosiasi, dan menghasilkan banyak pilihan-pilihan dari hasil kreatifitas, maka pertimbangan yang seimbang, akan mengevaluasi pilihan-pilihan tersebut.

Ada beberapa Ciri-ciriĀ  kurangnya pertimbangan, yaitu:

  • Penundaan masalah
  • Pemikiran sederhana
  • Semua pertimbangan menunjuk ke opsi yang sama
  • Kebimbangan dalam mengambil keputusan

Kebimbangan dalam mengambil keputusan, biasanya disebabkan karena kelebihan berpikir, sehingga membuat kita bingung, bahkan lelah dalam mempertimbangkan keputusan. Lalu bagaimana cara agar kita dapat membangun pertimbangan yang seimbang?

Ada 3 cara untuk membangun pertimbangan yang seimbang:

  1. Menggunakan External memory, mencatat apa saja pertimbangan yang ada, sehingga kita punya waktu untuk memikirkan dengan seimbang dari berbagai macam faktor
  2. Menggunakan Hot and Cold Decisions (Keputusan)
  • Hot ketika permasalahannya sangat penting dan ingin cepat-cepat diselesaikan
  • Cold ketika permasalahan tidak menarik dan kurang mendapatkan perhatian
  1. Menggunakan Cognitive conflict, yaitu kondisi dimana tidak sesuainya antara struktu kognitif kita dengan informasi yang di dapat.

Adilah Raihana Putri. S. Penulis adalah Mahasiswi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI, Depok.