Kilatnews.co, Yogyakarta – Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta melakukan sidak ke dua rumah sakit sebagai sample, yaitu rumah sakit umum daerah Wirosaban milik pemerintah daerah dan rumah sakit Bethesda milik swasta.
Ketua Pansus, Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan bahwa sidak dilatarbelakangi oleh situasi dan keadaan hari ini di yogyakarta sudah sangat mengkhawatirkan.
“Sidak ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi Covid-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini, pasca mudik meningkat dan untuk mengetahui kondisi faktual dari rumah sakit dalam mensikapi situasi yang terjadi sekarang”. ungkap Antonius Fokki Ardiyanto S.IP, Ketua Pansus Covid19 DPRD Kota Yogyakarta
Lebih lanjut, “pada saat sidak di rumah sakit umum Wirosaban ditemukan fakta bahwa semua ruang untuk penanganan Covid-19 baik yang ICU ataupun non ICU dalam posisi penuh. Untuk penanganan Covid-19 ini RSUD menyiapkan 40 bed dan 7 bed untuk ICU”. Lanjutnya.
Masih dikatakan Fokki, “adapun kendala yang muncul adalah bila dalam satu ruang ada 3 bed dan satu bed misalnya ditempati perempuan maka dua bed yang lain tidak bisa ditempati lawan jenis. Ini yang harus segera dicarikan formulasinya mengingat di luar juga banyak pasien yang antri. Untuk permasalahan oksigen tidak ada kendala mengingat di RSUD sudah tersentral”. Terangnya.
Sedangkan di Rumah Sakit Bethesda posisinya sekarang 50 bed yang sudah disiapkan sudah terisi penuh.
“Bed yang disiapkan baik ICU maupun tidak, sejumlah 50 bed sudah penuh. Walaupun ada catatan bahwa perubahan ini sangat cepat belum tentu sekarang penuh besok juga penuh”. Jelasnya.
Pada saat Ketua pansus Covid-19 melakukan sidak di rumah sakit Bethesda ditemui langsung oleh Direktur Rumah Sakit Bethesda dan beberapa pejabat di lingkungan rumah sakit.
Karena itu, ketua pansus Covid-19 dari PDI Perjuangan ini setelah melihat situasi dan kondisi di kedua rumah sakit meminta pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terburuk.
“Melihat situasi di kedua rumah sakit tersebut maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa situasi ini harus segera diantisipasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga kemungkinan terburuk dari situasi pandemi Covid-19 dapat tertangani dengan baik dan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan”. harapnya.
Tak hanya itu, dalam sidak di kedua rumah sakit tersebut, pansus juga mendapati fakta lapangan yang mengejutkan karena tunggakan Kementrian Kesehatan RI di kedua rumah sakit tersebut cukup besar yaitu total 16 M. Dan ini belum rumah sakit lain di Kota Yogyakarta yang kami yakini juga ada permasalahan klaim.
“Di RSUD Wirosaban tunggakan total sebesar 16 M dengan rincian. Untuk tahun 2020 sebesar 5 M dan posisi berkas masih dalam proses verifikasi BPKP, sedangkan untuk januari-Mei 2021 sebesar 11 M posisi sudah ada MOU di Kemenkes. Sedangkan di Bethesda total 10 M”. Jelasnya.
Melihat situasi ini maka pansus mengharapkan kepada walikota Kota Yogyakarta dan Gubernur DIY untuk bisa segera berkoordinasi dengan kemenkes agar proses proses pencairan klaim selama dokumennya lengkap segera dapat ditindanjuti.
(AB/AB)