Kilatnews.co Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Sumsel Yogyakarta akan menggelar Kongres Ke-1, di Asrama Randik Musi Banyuasin (Muba) Yogyayakarta, pada Minggu, 24 Juli 2022.

Kongres IKA IKPM Sumsel Yogyakarta yang mengusung tema “Bersatu dan Tumbuh Bersama” ini merupakan kristalisasi dari niat baik, dan kehendak para Alumni untuk bersatu dalam sebuah wadah yang berdasarkan spirit kebersamaan guna mencapai cita-cita tentang keadilan dan kesetaraan di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKA IKPM Sumsel Yogyakarta Memenuhi Panggilan Sejarah

Ketua Pelaksana Kongres Ke-1 IKA IKPM Sumsel Yogyakarta, Fakhrial Ajansi, SH mengatakan bahwa kongres ini merupakan aktivitas yang rasional untuk menyegarkan kembali ingatan seluruh Alumni dan Mahasiswa tentang spirit masyarakat “Sriwijaya”.

“Kita perlu mendudukan proses ini sebagai aktivitas yang rasional. Bagi saya aktivitas ini menyegarkan ingatan kita semua tentang spirit dari masyarakat “sriwijaya” (Sumatera Selatan). Sriwijaya tumbuh dan berkembang dengan falsafah yang di dalam literatur sejarah dikenal dengan istilah “mahayana” atau perahu besar. Di mana pada suatu masa bahwa masyarakat kita pernah hidup bersama secara harmonis di dalam satu kesatuan berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing”. kata Fakhrial Ajansi kepada kilatnews.co.

Masih dikatakan Fakhrial bahwa “akhir-akhir ini masih nampak streotip negatif tentang karakteristik masyarakat kita saat ini, yaitu ‘bisa bersama namun tidak bisa bersatu’. Hal itu juga di dalam hemat saya menjadi salah satu variable dari ketertinggalan kita pada banyak bidang. Kita pahami bahwa persatuan adalah basis metafisis dari perjuangan publik (kepentingan orang banyak). Jika hal itu hilang dari kesadaran kolektif masyarakat, maka kita semua bisa terjebak pada ego masing-masing” ucap Ketua Pelaksana.

Karena itu, ia mengajak para Alumni IKPM Sumsel Yogyakarta untuk merespon niat baik ini, lalu mulai mengidentifikasi tentang peran dan fungsi sebagai warga negara yang diharapkan mampu menciptakan kesadaran kolektif tentang hubungan masyarakat dan negara.

“Tidak mungkin kita bisa memisahakan hubungan langsung antara diri kita dengan negara, khususnya di dalam agenda untuk mengisi kemerdekaan yang menjadi amanat konstitusi negara kesatuan republik indonesia”. Tegasnya.

Dalam upaya mengisi kemerdekaan tersebut, Fakhrial menuturkan IKA IKPM Sumsel akan dilembagakan secara formal. Tentunya sebagai lembaga IKA IKPM SUM-SEL Yogyakarta juga akan ikut berpartisipasi aktif dan berkontribusi untuk mewujudkan tujuan negara. Partisipasi tersebut akan difokuskan di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial.

“Harapannya seluruh Alumni IKPM Sumsel ikut berkontribusi secara aktif  dalam setiap kesempatannya yang kelak diharapkan mampu menjawab setiap tantangan zaman dari daerah sampai nasional”. Harapnya.

Untuk mengingatkan memori kolektif masyarakat Sriwijaya, khususnya seluruh Alumni IKPM Sumsel Yogyakarta, Fakhrial mengutip salah satu bait indah di dalam lirik lagu Gending Sriwijaya, yaitu “Memasyurkan Indonesia di Benua Asia. Melambangkan keagungan sejarah nusa dan bangsa.

Reporter: KilatNews