Kilatnews.co – Yenny Wahid, putri presiden ke-4, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), selepas mengikuti acara apel bersama di peringatan Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Kota Surabaya, menyatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan dua dari tiga pasangan calon yang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang.
“Saya sudah berbicara dengan dua pasangan calon, dan dalam waktu dekat saya akan membuat keputusan tentang siapa yang akan saya dukung,” kata Yenny, Minggu (22/10), usai upacara Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya.
Yenny memberi tambahan mengenai kriteria pasangan calon presiden (capres)-wakil presiden (cawapres) yang akan didukungnya, yaitu sosok yang memiliki kedekatan dengan ayahandanya, Gus Dur.
“Yang pasti, saya akan mendukung pasangan calon yang memiliki hubungan dekat dengan Gus Dur,” kata Yenny, seraya menambahkan bahwa dirinya masih menunggu keputusan resmi dari semua calon, termasuk wakil presiden.
Diketahui bersama bahwa ada tiga pasangan capres- cawapres yang akan maju di Pilpres 2024, yaitu Anis-Muhaimin, Ganjar-Mahfud MD, dan Prabowo-Gibran.
Setelah ketiga pasangan capres- cawapres tersebut dinyatakan positif akan maju di Pilpres 2024, maka Yenny Wahid memberikan keputusannya untuk mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Dukungan Yenny Wahid tersebut secara resmi dideklarasikan pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Yenny yang memimpin organisasi Barisan Kader (Barikade) Gus Dur menjelaskan alasan utamanya bersama dan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD yaitu karena adanya kedekatan perasaan. Dia menerangkan, pihaknya sangat kenal dengan cawapres Mahfud MD.
“Karena kedekatan roso tersebut, kedekatan hati, maka Barisan Kader Gus Dur menyatakan dukungannya kepada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” ujar Yenny dalam konferensi persnya.
Seperti halnya yang sudah disampaikan pada acara peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, bahwa Yenny Wahid akan memberikan dukungannya kepada sosok yang memiliki kedekatan dengan Gus Dur.
“Mahfud MD dinilai memiliki kedekatan dengan Gus Dur, ia adalah sosok yang memperjuangkan pluralisme sebagaimana garis perjuangan Gus Dur selama ini,” kata Yenny di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
“Mahfud MD adalah tokoh nahdliyyin, kader NU yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia waktu itu,” imbuh Yenny.
Yenny mengungkapkan pilihan ini diambil setelah sekian lama merenungkan, diskusi yang panjang, dan sejumlah ikhtiar batin yang dilakukannya.
“Kami akhirnya berketetapan hati untuk mengambil keputusan ini,” jelas Yenny.
Dia mengaku sudah melalukan sejumlah perjalanan untuk menyerap aspirasi terutama kepada para pengikut ajaran Gus Dur. Menurutnya, pada umumnya mereka ingin keberlanjutan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dengan kata kunci keberlanjutan program, maka dalam proses diskusi pilihan kami mengerucut,” ujar Yenny.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini mengaku tidak mudah menentukan pilihan, sebab dia yakin semua pasangan capres-cawapres memiliki program untuk membawa Indonesia semakin maju. Meskipun demikian, usai Mahfud MD dipilih menjadi cawapres pendamping Ganjar, pihaknya mantap untuk menetapkan pilihan. Menurutnya, Mahfud MD merupakan anak ideologis Gus Dur.
Bahkan, lanjutnya, Gus Dur pernah menitipkan pesan kepada Mahfud MD untuk menegakkan hukum di Indonesia. Selama ini, Yenny juga yakin bahwa Mahfud MD selalu memperjuangkan pluralisme atau keberagaman seperti yang sudah diajarkan Gus Dur.
Sementara itu, menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai selain Mahfud MD, sosok Ganjar Pranowo juga memiliki kedekatan dengan keluarga Gus Dur.
“Memang Ganjar ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Gus Dur dan kalangan nahdliyyin. Ya Ganjar ada chemistry lah dengan Bu Sinta dan Mbak Yenny,” jelas Ujang Komarudin.
Hubungan Ganjar Pranowo dengan keluarga Gus Dur bukan baru kali terjadi yang mendekati Pilpres 2024, melainkan sudah sejak lama. Bahkan Ganjar kerap kali hadir di beberapa acara haul Gus Dur dan kegiatan yang diselenggarakan oleh NU, baik di Jakarta maupun di Jombang.
Acara deklarasi dukungan Yenny Wahid turut dihadiri oleh elite partai politik pengusung Ganjar-Mahfud MD, yakni Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasti Kristiyanto, Sekjen Hanura Kodrat Shah, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Kemudian hadir juga Ketua Tim Pemenangan Nasioanal (TPN) Ganjar-Mahfud MD Arsjad Rasjid dan Wakil Ketua TPN Andika Perkasa.
Penulis adalah Dr. Chotijah Fanaqi, S.Sos.I., M.I.K, Akademisi, Pegiat Majelis Taklim, (Jamaah Muhibbin Ning Atikoh Ganjar Nusantara)