SEBAGAI manusia pasti pernah mengeluh yang disebabkan ujian dan cobaan yang menimpanya. Terkadang kita merasa ujian yang diberikan itu sangat berat sekali. Tapi memang hidup tak mungkin tanpa adanya ujian karena hidup itu berputar. Adakalanya, kita berada diatas dan kadang juga dibawah.
Sebenarnya tahukah bahwa ujian yang diberikan Allah kepada kita sebagai hambaNya adalah bentuk cinta dan kasih sayangNya. Sebagaimana dalam sebuah hadits mengatakan bahwa “Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).
Ujian yang Allah berikan tentunya bukan semata–mata untuk menyusahkan hidup kita. Akan tetapi semua itu merupakan salah satu bentuk kasih sayang agar kita lebih bisa bersabar dalam menghadapi segala cobaan yang telah diberikan.
Pada nafas lain, ujian juga dapat meninggikan derajat seorang hamba di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin menyayangi seorang hamba. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya.
Setiap ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula, kalau menghadapinya dengan rasa syukur dan sabar. Artinya, kewajiban kita adalah bersabar. Dan sabar merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani).
Tugas kita di dunia ini hanya ridha dengan apa yang sudah Allah takdirkan. Sambil terus berdoa dan berikhtiar. Sebab, tak ada satu langkahpun takdir hidup manusia yang Allah tujukan untuk keburukannya. Segala takdir yang Allah berikan pada manusia adalah baik. Termasuk ujian yang Allah berikan kepada hambaNya, karena Allah pun lebih tau kita lebih daripada diri kita sendiri, jadi saat Allah memberikan ujian pun Allah tau bahwa kita mampu menghadapinya.
Penulis, Hana Nusaibah