Lombok Timur – Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan (NW) Anjani menggelar acara Tasyakur Penamatan bagi 952 santri dan santriwati dari seluruh lembaga.Kegiatan ini berlangsung khidmat di areal Majlis Dakwah Hamzanwadi II, Kamis (15/5).
Acara ini menjadi momentum penting untuk menandai berakhirnya masa pendidikan para santri sekaligus awal dari perjuangan baru sebagai alumni Nahdlatul Wathan.
Dalam irsyadatnya, Ketua Umum Pengurus Besar NW (PBNW) sekaligus Sekretaris Yayasan, Maulana Syaikh Dr. TGKH. Muhammad Zainuddin Atsani, M.Pd.I., menyampaikan pesan-pesan spiritual dan motivasi. Beliau menegaskan pentingnya pembenahan berkelanjutan di lingkungan ponpes serta mengapresiasi dedikasi seluruh tenaga pengajar.
“Para santri yang tamat hari ini adalah calon-calon pejuang Nahdlatul Wathan. Teruslah belajar, mengabdi, dan menjaga nilai-nilai yang telah diajarkan. ,” pesan beliau.
Turut hadir dalam acara tersebut Ummuna Hj. Siti Raihanun Abdul Majid, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW. Kehadiran beliau memberikan semangat tersendiri dan menegaskan kesinambungan perjuangan yang diwariskan oleh Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang seremonial penamatan, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian para santri, sekaligus komitmen untuk terus mencetak generasi Islam yang berilmu, berakhlak, dan siap mengabdi kepada agama, bangsa, melalui Organisasi Nahdlatul Wathan.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, para santri dan santriwati juga menampilkan berbagai pertunjukan seni islami yang mencerminkan nilai-nilai Nahdlatul Wathan. Dari lantunan shalawat hingga pembacaan puisi penuh makna, setiap penampilan menjadi simbol kebanggaan atas perjalanan pendidikan mereka.
Selain itu, momen ini juga menjadi ajang pertemuan bagi para alumni dan keluarga santri yang turut hadir memberikan doa serta dukungan. Suasana haru dan kebersamaan terasa begitu kental, memperkuat ikatan antara para santri dengan pesantren dan komunitas mereka.
Di penghujung acara, prosesi doa bersama dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus harapan agar para lulusan mampu menerapkan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan semangat yang ditanamkan selama masa pendidikan, mereka diharapkan siap menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi bangsa dan agama.