Sastra Adalah Sepotong Kehidupan yang Diberi Arah dan Makna Penafsiran

Minggu, 21 November 2021 - 19:03 WIB

Pada suatu sastra, maka produk sastra merupakan salah satu produk yang diakui sebagai produk perkembangan humaniora. Menurut Mari Elka Pangestu dalam Syarif (2014:12) tujuan pengembangan ekonomi kreatif merupakan bagian dari industri kreatif adalah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim usaha yang kondusif, positif, membangun citra dan jati diri bangsa, berbasis sumber daya terbarukan, inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa, serta memberikan dampak sosial yang positif. Industri kreatif di Indonesia berdasarkan Kemendag (2011) menghasilkan bahwa 30% Fashion, 23% kerajinan, 18% periklanan, 6% penerbitan dan percetakan, 5% TV dan radio, 4% arsitektur, 4% musik, dan 4% desain. Namun berdasarkan sumber JiFFest di industri perfilman, masih ada 55% film Indonesia yang menjadi pilihan penonton
film dan sisanya 45% film Hollywood.

Sastra adalah sepotong kehidupan yang telah diberi arah dan makna penafsiran pengarang tentang dunia. Sastra bagi pengarang merupakan alat yang ampuh untuk menyuarakan keprihatinan dan pengalaman estetis dalam memberikan asupan segar kepada masyarakat. Menurut Hudson (2006) sastra adalah catatan penting tentang apa yang telah dilihat manusia dalam hidup, apa yang telah mereka alami, apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang aspek-aspek ini yang memiliki minat paling cepat dan abadi bagi kita semua. Dengan demikian pada dasarnya merupakan ekspresi kehidupan melalui media bahasa. Dyke dalam Rosales (1995) juga menyatakan bahwa sastra terdiri dari tulisan-tulisan ini menafsirkan makna asli dan kehidupan dalam kata-kata pesona dan kekuatan, menyentuh kepribadian budaya dalam bentuk artistik yang tetap menarik. Dalam teori-teori tersebut, sastra dijadikan masyarakat sebagai media mengungkapkan pengalaman hidup, gagasan, minat, kepribadian dan budaya pengarang dalam medium kekuatan kata.

Scroll Untuk Lanjut Membaca