Ning Khilma Anis, seorang figur inspiratif dari dunia pesantren, tidak hanya dikenal sebagai penulis novel Hati Suhita yang sarat makna, tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan hidup melalui kutipan-kutipannya. Setiap ungkapan dari Ning Khilma memancarkan semangat pemberdayaan perempuan, ketenangan hati, dan kearifan hidup ala santri. Berikut kumpulan quotes penuh makna dari Ning Khilma Anis, yang dapat menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan.

1. Perempuan Berdaya, Berkarya, dan Berjaya

“Jadilah perempuan yang tegak berdiri di atas kaki sendiri. Jadilah perempuan yang bertahan di situasi sulit dengan terus berdaya, berkarya, dan berjaya.”

Kutipan ini menegaskan pentingnya kemandirian perempuan dalam menghadapi tantangan hidup. Pesan ini sejalan dengan semangat Ning Khilma yang menginspirasi banyak perempuan untuk terus maju tanpa tergantung pada orang lain.

2. Kekuatan dan Doa Wanita

“Sesungguhnya di telapak wanitalah esensi surga berada. Kekuatan wanita ada pada ketenangannya. Keagungan wanita terletak pada doa-doanya.”

Melalui kutipan ini, Ning Khilma mengingatkan bahwa kekuatan sejati perempuan terletak pada kelembutan dan doa yang tulus. Sebuah pandangan yang mencerminkan nilai-nilai Islami.

3. Luka yang Berbuah Karya

“Kalau kau ‘dicintai’ seseorang dan hatimu luka, kau hanya akan dapat air mata. Tapi kalau kau ‘mencintai’ seseorang dan hatimu luka, kau akan mampu berkarya. Luka orang yang mencintai dan dicintai tidak pernah sama. Hasilnya juga.”

Kata-kata ini menggambarkan cara menghadapi luka hati dengan menjadikannya sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk berkarya. Sebuah pandangan mendalam yang relevan bagi siapa saja yang pernah merasakan pahitnya cinta.

4. Makna Hidup Tentrem dan Berkah

“Cita-cita tertinggi orang Jawa adalah hidup tentrem. Cita-cita tertinggi santri adalah hidup berkah. Ketentraman dan keberkahan bukan tentang kekayaan dan angka-angka. Tapi tentang hati yang penuh syukur dan usaha untuk selalu sumringah bahagia, bagaimanapun situasinya.”

Ning Khilma menyoroti nilai hidup sederhana namun penuh makna: ketentraman dan keberkahan yang bersumber dari rasa syukur.

5. Menghadapi Kebencian dengan Elegan

“Bagaimana menghadapi orang yang tidak menyukai kita? Mboten (tidak) usah dihadapi, itu bukan urusan kita. Itu urusan dia dengan hatinya sendiri. Dengan menunjukkan kebenciannya, dia ingin hati kita menjadi kecil. Tapi kalau kita mengabaikan kebenciannya, dan terus berkarya sebisa-bisanya, justru hatinya yang mengecil dan hati kita akan tetap besar.”

Kutipan ini memberikan cara bijak untuk menghadapi kebencian: abaikan, tetap berkarya, dan biarkan waktu yang berbicara.

6. Sukses Seperti Elang, Bukan Bebek

“Mau sukses jangan seperti bebek mlaku (jalan) bareng yang kalau temennya ke arah kiri ikut kiri, yang ke arah kanan ikut kanan. Mau sukses berani seperti elang yang terbang sendiri menggapai apa yang dimau.”

Pesan ini memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil keputusan, tanpa terpengaruh oleh tekanan sekitar.

7. Legowo, Seni Melepaskan

“Legowo itu maknanya mengaku kalah dan mempersembahkan kemenangan kepada orang lain. Kalau kita sudah ikhlas tapi masih khawatir dia bersamanya bakal bahagia atau tidak, itu namanya belum legowo. Legowo itu hati kita tidak ngaboti lagi.”

Konsep legowo menurut Ning Khilma adalah tentang keikhlasan yang sepenuhnya, tanpa beban, dan tanpa rasa iri.

8. Doa dan Tirakat Orang Tua

“Segala kemudahan dan ketentraman, pasti karena doa dan tirakat orang tua kita. Usaha kita tidaklah ada apa-apanya.”

Kutipan ini mengingatkan pentingnya menghormati dan berterima kasih kepada orang tua atas doa-doa yang menjadi penyokong kehidupan kita.

9. Kaya dengan Bermurah Hati

“Tidak ada orang kaya yang melebihi kekayaan orang yang menerima dan bermurah hati.”

Pesan ini mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukanlah materi, melainkan kemurahan hati dan kemampuan untuk menerima dengan syukur.

Penutup: Inspirasi dari Pesantren untuk Kehidupan

Quotes Ning Khilma Anis tidak hanya relevan bagi para santri, tetapi juga bagi siapa saja yang mencari makna hidup, inspirasi, dan panduan menghadapi tantangan. Sebagai penulis novel Hati Suhita, Ning Khilma Anis tidak hanya berbicara melalui karya tulisnya, tetapi juga melalui kebijaksanaan hidup yang mendalam. Semoga kutipan-kutipan ini menjadi pengingat untuk selalu bersyukur, terus berkarya, dan menjalani hidup dengan hati yang penuh makna.

Editor:
Reporter: KilatNews