Daerah  

Plantation Festival 2022 : Persembahan Planters Muda yang Peduli Terhadap Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Pelantikan Festival 2022: Planters Muda Peduli Peduli Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia
Foto: Bapak Arfie Thahar saat menyampaikan materi secara (online) dan Bapak Agam Fatchurrochman yang hadir secara (ofline)

Kilatnews.co Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik LPP Yogyakarta mengadakan event Plantation Festival dengan tema “Peran Mahasiswa Perkebunan dalam Mengawal Langsung Perkembangan Dunia Indutri Kreatif Indonesia pada Masa Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19” di Auditorium LPP Yogyakarta, Sabtu, (24/10/2022).

Kegiatan ini dihadiri partisipan sekitar 500 orang yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), dan Volcano Production.

Plantation Festival memiliki rangkaian kegiatan antara lain seminar nasional, perkenalan produk mahasiswa, dan hiburan penyambutan mahasiswa baru. Seminar Nasional dalam kegiatan ini mengusung tema “Peran Planters Muda dalam Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Negara Indonesia” dengan kemasan bentuk talkshow.

Adapun narasumber yang memberikan peran dedikasi dalam seminar ini yaitu Bapak Arfie Thahar selaku Kepala Divisi Program Pelayanan, Direktorat Penyaluran Dana BPDP-KS dan Bapak Agam Fatchurrochman selaku Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI.

Plantation Festival Tahun 2022 merupakan event yang pertama kali dilakukan kembali secara tatap muka setelah pandemic covid-19 yang mengharuskan secara virtual. Hal tersebut disampaikan kebenarannya langsung oleh Wakil Ketua Panitia Pelaksana Plantation Festival 2022.

“Akhirnya tahun ini plantfest kembali kita laksanakan secara tatap muka. Maka bersyukurlah kawan-kawan semuanya dimana mahasiswa perkebunan bisa kembali untuk merasakan keasikan event ini dengan penuh dedikasi”, tutur Jason Samuel Wattimenna.

Sebagai mahasiswa perkebunan tentu mempunyai tanggung jawab moral dan peran dalam mendukung kerbelangsungan perkebunan kelapa sawit Indonesia ke depannya. Hal ini selaras dengan narasumber 1 dan 2 yang secara kesimpulan menyampaikan bahwa sebagai generasi intelektual sudah seharusnya bersatu untuk bersama-sama memberikan kabar nyata terhadap kampanye-kampanye hitam kelapa sawit Indonesia.

Harapannya dengan ini kelapa sawit mampu menjadi penompang utama perekonomian Indonesia yang melibatkan perannya generasi milenial. Peran mahasiswa perkebunan ini juga dipertegas oleh Presiden Mahasiswa BEM Politeknik LPP Yogyakarta dalam sambutannya.

“Mahasiswa perkebunan punya tanggungjawab moral, dimana dia dilahirkan maka sudah seharusnya seberapa besar bentuk perjuangan yang telah dilakukan.  Maka kita mahasiswa perkebunan mendukung dalam menyampaikan kebenaran dan kenyataan bahwa sawit itu baik”, tegas Muhammad Nur Fadillah dalam sambutannya.