Perbedaan Berita Kejadian dengan Berita Cerita
Oleh: Agung Wibawanto
KilatNews.Co – Dalam dunia jurnalistik, dikenal ada dua jenis berita, yakni berita kejadian, dan berita cerita kejadian. Prinsip utama jurnalis dalam menayangkan sebuah berita adalah faktualitas, berdasar kepada fakta-fakta yang terjadi (bukan karangan atau rekaan penulis).
Lantas, apa maksudnya dan apa yang membedakan antara kedua jenis berita di atas?
‘Berita kejadian’ adalah berita sebuah peristiwa yang memang benar-benar ada dan terjadi.
Biasanya jurnalis juga bisa menyaksikan langsung di lokasi kejadian, atau terdapat fakta fisik sebagai bukti kejadian, misal: kecelakaan lalin.
Sedangkan ‘berita cerita kejadian’ adalah liputan berita yang berbasis hanya pada sebuah sumber cerita. Hal ini tetap bisa dikategorikan sebuah berita, hanya saja, patut dilengkapi dengan fakta dan data lain.
Bagaimana jika kejadian yang diceritakan tersebut hanya berupa klaim, alias cerita bohong?
Atau pun peristiwa yang diceritakan tersebut tidak terjadi (hanya rekayasa)? Apakah jurnalis akan disalahkan jika meliput berita cerita bohong? Tentu tidak, karena sumber cerita bukan dari penulis (jurnalis) sendiri melainkan dari narasumber.
Namun, seorang jurnalis profesional sebaiknya dan seharusnya menggali sumber lain, melacak kebenaran cerita dari narasumber yang ia dapatkan. Lengkapi data dan fakta lain, jangan menulis mentah-mentah sebuah cerita.
Baca Juga: Tentang Sudut Pandang (Angel)
Itulah fungsi jurnalis selain sebagai pewarta juga sekaligus investigator (melacak, mencari dan mengendus). Masih ingat dengan kasus ‘Oplas Ratna Sarumpaet’? Sebuah ‘berita cerita kejadian’ tanpa diketahui kejadian sebenarnya, hanya bersumber dari cerita RS plus fakta muka bonyok, memang menjadi berita yang menarik dalam artian bakal ‘laku’, karena sifatnya kontroversi. Media terkadang tidak terlalu ambil pusing dengan ‘kejadian sebenarnya’.