Manajer Pengembangan Program Hivos untuk divisi Hak-Hak Sipil di Era Digital, Ilham Saenong, menambahkan: “Selama pandemi COVID-19, pemerintah di seluruh dunia telah membatasi ruang berpendapat ketika aparatur negara dan kelompok berpaham kekerasan tidak segan-segan untuk mengekang suara-suara kritis dengan ancaman digital, fisik dan hukum. Untuk membendung kecenderungan ini, negara harus lebih melindungi hak-hak warganya dan menindak pelanggaran hukum, seperti korupsi atau penyalahgunaan dalam menangani pandemi.” tambahnya,

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Pentingnya Kontribusi Perempuan Mendorong Akuntabilitas Pelayanan Publik di Masa Pandemi!

Pemerintah telah mengalokasikan dana APBN yang begitu besar untuk membiayai pemulihan kesehatan dan sektor-sektor kunci yang terdampak pandemi, bersamaan dengan pembatasan interaksi dan mobilitas secara ketat. Sayangnya, kasus-kasus penyelewengan telah muncul, termasuk penyalahgunaan bansos pandemi dan benturan kepentingan dalam pengadaan alat tes COVID-19.

Upaya bersama dan partisipatoris sebagaimana ditunjukkan melalui dukungan pendanaan program Uni Eropa-Hivos ini, sangat dibutuhkan untuk memastikan penanganan COVID-19 menjadi transparan dan akuntabel, serta masyarakat dapat mengakses layanan publik yang esensial bagi kebutuhan mereka. (MDU)

Halaman:
1 2 3
Reporter: KilatNews

Tag