Pemikiran Dr. H. Agus Anas Alhifni dalam Membangun Koppontren dan Perubahan Pondok Pesantren Sunan Drajat

Oleh: Sunaji, M.Pd.

Gus Anas dikenal sebagai yang sosok visioner dalam berbisnis bahkan sebelum menjadi seorang pembisnis Gus Anas berkiprah dibidang Tahfiz dan Qiro’ah juga sering menjuarai MTQ Nasional, dengan kegigihannya mampu membawa Pondok Pesantren Sunan Drajat memasuki era transformasi modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional pesantren. Salah satu gagasannya yang menonjol adalah pengembangan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) sebagai pusat kemandirian ekonomi pesantren.

Kemandirian Ekonomi melalui Koppontren

Pemikiran Gus Anas berakar pada keyakinan bahwa pesantren harus memiliki basis ekonomi yang kuat untuk mendukung keberlanjutan pendidikan dan pemberdayaan santri. Koppontren bukan hanya sekadar unit usaha, melainkan juga sebagai sarana pembelajaran kewirausahaan enterpreneur bagi santri. Dengan berbagai unit usaha seperti pertokoan, Toserba, Travel Haji dan umroh PT Sundra Wisata, bidang jasa, produksi dan BMT,. Koppontren memberikan kontribusi nyata pada ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar.

Modernisasi dengan Tetap Berakar pada Tradisi

Selain mengembangkan Koppontren, Gus Anas juga mendorong perubahan pendidikan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, termasuk integrasi teknologi dalam pengelolaan pesantren melalui platform seperti SantriLink. Hal ini menunjukkan komitmen beliau dalam menjawab tantangan zaman dengan pendekatan modern, namun tetap menjaga nilai-nilai luhur pesantren seperti adab, akhlak, dan ketaqwaan.

Pesantren Sebagai Pusat Perubahan Sosial

Bagi Gus Anas, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat perubahan sosial. Dengan menciptakan lingkungan yang memberdayakan santri dalam bidang ekonomi, kepemimpinan, dan digitalisasi, Gus Anas mengarahkan Pondok Pesantren Sunan Drajat menjadi model pesantren yang adaptif, mandiri, dan relevan di era globalisasi.

Inspirasi dan Warisan Pemikiran

Pemikiran Gus Anas menginspirasi banyak pihak untuk melihat pesantren sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga pada pembangunan karakter, keterampilan, dan kemandirian.

Penulis: Sunaji, M.Pd.Editor: Anas S Malo