Kilatnews.co- Seminar nasional di Hall STEI SEBI dalam bentuk Semi Offline telah berjalan sukses. Suksesnya acara tersebut tidak lepas dari kerja keras segenap panitia IED X TEMILREG JABODETABEK 2021 dan peserta yang ikut meramaikan acara dengan menghadiri secara langsung di tempat.
Antusias peserta serta semangatnya dalam meramaikan acara dan aktif dalam mengajukan pertanyaan, artinya banyak peserta yang hadir tertarik dengan materi yang disampaikan ketika acara sedang berlangsung.
Acara yang di hadiri sekitar 108 peserta ini dimulai pada pukul 08.05 WIB yang dipimpin langsung oleh Master of Ceremony (MC) Rully Anshori Fahmi dan Fajar Ramadhan.
Kemudian di lanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al–Qur’an yang di bacakan oleh Azis Ibnu Malik dan Tazkia Nazla Malihah. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi sambutan oleh keynote speech yang disampaikan oleh wali kota Depok yaitu, Dr. K. H. Mohammadiyah Idris Lc., MA dan dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi pertama oleh Ma Isa Lombu dengan tema “Peran dan Dampak Fintech dalam Optimalisasi Sektor Riil untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syari’ah Dunia”.
Sedangkan dalam sesi penyampaian materi dipimpin oleh moderator yaitu Rizal Firmansyah.
Ma Isa Lombu menyampaikan bahwa pandemic adalah waktu yang tepat untuk meningkatakn penggunaan fintech syari’ah karena mobilitas warga yang dibatasi membuat banyak orang beralih menggunakan transaksi lewat aplikasi.
“Layanan syari’ah seperti Link aja syari’ah tersedia untuk memberikan banyak pelayanan yang sesuai dengan syari’ah. 4 produk yang ditawarkan adalah link aja syari’ah adalah halal, complete, healty, easy.
Selain sejahtera tentunya yang membedakan produk layanan ini dengan yang lain adalah keberkahannya” begitu ucap Ma Isa Lombu.
Dalam penyampaian terakhirnya Ma Isa Lombu memberikan motivasi kepada para milenial bahwa kita harus bias turut mendukung ekonomi syari’ah yakni salah satunya dengan menggunakan fintech syari’ah.
Setelah sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta, acara kemudian dilanjut oleh pemateri kedua yaitu Firmansyah, SEI, MM dengan tema “Aspek Penerapan Fiqih Muamalah terhadap Fintech Syari’ah” (Dosen STEI SEBI) dengan moderator Andi Bolqiah.
Menurut pak Firmansyah sebelum membahas mengenai aspek fiqih dalam fintech syari’ah kita harus memahami terlebih dahulu apaitu fintech syari’ah. Hal ini berdasarkan salah satu kaidah fikih yaitu “ketentuan hokum dalam muamalah bersifat mutaghayyirat (berubah) berdasarkan waktu, tempat, zaman dan lain-lain” dan kaidah yang keduayaitu “pada dasarnya dalam muamalah itu dibolehkan kecuali ada da lil yang melarangnya.”
“Semakin majunya zaman menuntut adanya ide, kreativitas dan inovasi terbaru, akan tetapi itu bukan berarti diharamkan karena tidak ada pada zaman dahulu. Setiap transaksi yang sesuai dengan prinsip syari’ah maka itu dibolehkan. Parameter dari sahnya suatu transaksi menurut syari’ah itu adalah terpenuhinya rukun dan syarat, terdapat dalil syar’i atau fatwa.”
Di sesi akhir pak Firmansyah memberikan closing statement “Kita tidak boleh menutup diri terhadap perkembangan suatu bisnis meskipun itu bisnis syari’ah, lantas kita tak boleh menganggap abu-abu atau ketidak jelasan dari bisnis tersebut Karena selagi tidak ada unsur-unsur yang haram dan memenuhi parameter dari sahnya suatu transaksi.”
Kegiatan seminar nasioanal dimulai kembali pukul 12.59 WIB. Pada sesi ketiga dipandu langsung oleh Nafis Alkhoiri, pembicara di sesi ini diisi oleh bapak Ismir Kamili beliau merupakan senior Consultant and Business Development &Banking , dan Financial IT Expert, PT Optima Infocitra institute teknologi bandung dengan tema ‘’fintech Syariah untuk umkm dan recovery ekonomi, peluang dan tantangan’’
“Kekayan itu mayoritas bukan konsumsi. Kekayaan itu adalah akumulasi dari sumber daya yang akan kita gunakan dimasa mendatang,” begitu ucap beliau. Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa, “uang itu merupakan sarana untuk menggerakan bisnis”. Beliau sedikit menyinggung terkait uang dan fintech, salah satu ungkapan yang diucapkan beliau yaitu “fungsi sector keuangan adalah mengatur aliran informasi ke sektor rill sehingga sektor rill bias bertumbuh,” untuk lebih jelas beliau member contoh menggunakan salah satu aplikasi ojek online.
Kegiatan seminar dilanjutkan dengan Grand Closing dengan memecahkan balon sebagai simbolis ditutupnya kegiatan IED X Temilreg 2021 sekaligus pengumuman pemenang dari masing masing cabang lomba. Juara pertama pada lomba olimpiade diraih oleh KSEI SEF Gunadarma, juara kedua dan ketiga diraih oleh KSEI PROGRES Tazkia.
Juara pertama lomba LKTIEI diraih oleh KSEI SEF Gunadarma. Juara kedua diraih oleh SAFF STAN, dan Juara ketiga diraih oleh KSEI SEF Gunadarma.
Selanjutnya untuk perlombaan MCMC, Juara pertama diraih oleh KSEI Akses LIPIA, juara dua oleh UIKA dan juara ketiga diraih oleh KSEI Progres Tazkia.
Sedangkan untuk Juara pertama lomba poster digital diraih oleh KSEI FEBI. Juara dua diraih oleh KSEI SEF dan ketiga oleh KSEI IsEF STEI SEBI.
Juara pertama lomba video diraih oleh KSEI IsEF STEI SEBI, juara dua diraih oleh KSEI FEBI dan juara tiga diraih oleh KSEI Lisensi UIN.
Selain rangkaian lomba inti ada pula lomba TikTok yang memeriahkan acara IED X Temilreg 2021 ini, pemenang dari lomba ini diraih oleh @khaulahfa dan @Muchlisatunnisa. Kegiatan Grand Closing ditutup dengan 108 peserta Zoom Meeting.