KilatNews – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) sering kali menjadi ajang yang diwarnai oleh praktik money politik, sebuah fenomena yang merusak moralitas demokrasi. Ketika preferensi masyarakat ditentukan oleh iming-iming uang, nilai-nilai ideal dalam memilih pemimpin berkualitas pun kerap terpinggirkan. Dalam konteks ini, Nahdlatul Wathan (NW), sebagai organisasi sosial-keagamaan, terus memainkan peran penting sebagai kekuatan moral dan penyeimbang dalam dinamika demokrasi.

Meski jarang memenangkan kontestasi politik, terutama pada tingkat Pilkada kabupaten, NW tidak pernah absen dalam proses demokrasi yang berlangsung. Kehadiran NW di arena politik bukan semata untuk merebut kekuasaan, tetapi untuk memastikan umat dan jamaahnya tetap terjaga dari godaan money politik. Dengan pendekatan yang berbasis nilai-nilai agama dan moralitas, NW berupaya keras melindungi masyarakat dari jeratan praktik transaksional yang merusak esensi demokrasi.

Melalui jaringan pendidikan, dakwah, dan komunitasnya, NW senantiasa mengedukasi masyarakat untuk memilih berdasarkan visi dan integritas calon pemimpin, bukan karena godaan materi. Pesan-pesan yang disampaikan NW dalam majelis pengajian, khutbah, dan diskusi keagamaan selalu menekankan bahwa suara rakyat adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik secara hukum maupun agama. Praktik money politik tidak hanya merugikan masyarakat secara jangka panjang, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi landasan perjuangan NW.

Walaupun secara statistik jarang memenangkan kontestasi Pilkada di tingkat kabupaten, NW tetap teguh berkontribusi dalam menjaga moralitas politik di tengah hiruk-pikuk demokrasi. Bagi NW, kemenangan sejati tidak hanya diukur dari jumlah suara yang diperoleh, tetapi juga dari keberhasilan menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan integritas kepada masyarakat.

Konsistensi NW dalam menjaga umat dan jamaahnya dari praktik money politik menjadi bukti bahwa organisasi ini memandang demokrasi sebagai ladang pengabdian, bukan semata arena perebutan kekuasaan. Dengan peran ini, NW mampu menjadi pelopor perubahan menuju demokrasi yang bersih, berintegritas, dan bermartabat. Kehadirannya dalam proses Pilkada menjadi pengingat bahwa politik haruslah berlandaskan nilai-nilai luhur demi terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Editor: