Pandemi Covid-19 dan penurunan kualitas lingkungan hidup menjadikan kecakapan tentang mitigasi resiko kesehatan sebagai kebutuhan warga yang sangat penting. Dalam hal kebencanaan, termasuk pencemaran lingkungan, warga menjadi pihak pertama yang terdampak sekaligus menjadi aktor untuk penanganannya.
“Kondisi sekarang, secara umum masyarakat belum cakap melakukan mitigasi resiko kesehatan. Kondisi ini mendorong tim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pendampingan komunitas sebagai model pemberdayaan masyarakat dalam hal kemandirian melakukan mitigasi resiko kesehatan. Pada tahap awal dilakukan di Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta” ungkap Dr. Endah Saptutyningsih, dosen Prodi Ekonomi UMY sebagai koordinator tim pelaksana program literasi mitigasi resiko kesehatan.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak awal pandemi covid-19 dan telah dievaluasi pada Agustus 2020. Proses edukasi yang dilakukan tersebut diikuti sebanyak 55 warga RW 07 Kalurahan Tegalrejo dengan tetap mengikuti protokol covid-19 sehingga prosesnya pun dilakukan dengan tatap muka terbatas serta banyak dilakukan secara online.
Materi edukasi difokuskan tentang dampak polusi dan langkah-langkah mitigasinya. Selain dilakukan edukasi dengan menggunakan metode penyuluhan online dan offline. Tim UMY juga memberikan hibah alat pemantau polusi udara, serta penanaman tanaman pereduksi. Alat mitigasi didistribusikan tiap RT. Proses penanaman tanaman sanseviera pereduksi polusi udara sudah dilakukan secara partisipatif oleh warga dalam rangka untuk memperbaiki kualitas udara.
“Warga kami sekarang dapat mengukur pencemaran yang terjadi, dan upaya antisipasi resiko negatifnya. Alat yang diberikan sangat bermanfaat. Diharapkan program ini dilanjutkan dan diperluas” ujar Djasmanto, ketua RW 07 Tegalrejo sebagai salah satu penerima manfaat program.(MR)