KilatNews.co – Jakarta, Kasus penembakan yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima di Peru, beberapa waktu lalu menyita perhatian publik. Zetro dikenal sebagai salah satu pegawai Kementerian Luar Negeri RI yang berdedikasi, dengan pengalaman bertugas di berbagai perwakilan luar negeri.
Selain menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, Zetro pernah bertugas sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT) di KJRI Melbourne, Australia. Kedua posisi tersebut sama-sama berperan penting dalam mendukung jalannya fungsi diplomasi Indonesia di luar negeri.
Peran dan Fungsi Staf KBRI
Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) merupakan bagian dari tim diplomatik yang mendukung duta besar dalam melaksanakan tiga pilar utama politik luar negeri RI, yaitu:
Perlindungan WNI dan Pelayanan Konsuler
Memberikan pelayanan paspor, visa, dan dokumen kewarganegaraan.
Mendampingi WNI yang mengalami masalah hukum, kecelakaan, atau darurat di luar negeri.
Diplomasi Politik dan Hubungan Bilateral
Menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat.
Mengikuti perkembangan isu politik, hukum, dan keamanan yang berpengaruh terhadap Indonesia.
Promosi Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Mendorong perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di negara akreditasi.
Sebagai Penata Kanselerai Muda, almarhum Zetro termasuk staf yang berperan pada urusan administrasi, protokol, serta kelancaran kegiatan kedutaan.
Apa Itu BPKRT di KJRI?
BPKRT adalah singkatan dari Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan. Posisi ini umumnya ada di setiap KBRI maupun KJRI. Tugasnya antara lain:
Mengelola anggaran dan keuangan operasional perwakilan RI.
Mengatur kebutuhan rumah tangga kantor, termasuk fasilitas gedung, kendaraan dinas, dan logistik.
Mendukung administrasi harian agar kegiatan diplomasi berjalan lancar.
Dengan peran tersebut, BPKRT menjadi bagian vital yang memastikan roda diplomasi Indonesia tetap berfungsi optimal, sekalipun bekerja di balik layar.
Pentingnya Dedikasi Aparatur Diplomat
Kehadiran staf KBRI maupun BPKRT menunjukkan bahwa diplomasi Indonesia bukan hanya soal pertemuan tingkat tinggi, tetapi juga kerja-kerja teknis dan pelayanan publik. Dari melindungi WNI, melayani dokumen, hingga mengurus operasional kantor, semua menjadi satu kesatuan yang menentukan citra dan peran Indonesia di mata dunia.
Tragedi yang menimpa Zetro Leonardo Purba menjadi pengingat bahwa pengabdian para pegawai perwakilan RI di luar negeri kerap penuh tantangan. Meski begitu, dedikasi mereka tetap menjadi pilar penting dalam menjaga martabat bangsa di panggung internasional.