Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal melantik Letnan Jenderal Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada hari ini, Rabu, 17 November 2021. Dudung akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan naik pangkat menjadi Panglima TNI.
Dudung merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat. Ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1988 dari kecabangan Infanteri. Sejumlah nama di angkatannya sudah lebih dulu mendapat jabatan penting sebelum Dudung. Sebut saja salah satunya Mayor Jenderal Ilham Alamsyah, yang sempat menjabat Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) pada 2017 silam.
kelahiran 16 November 1965 itu menjabat Wakil Gubernur Akmil pada 2015 hingga 2016. Dari sana, karirnya terus melesat. Ia naik menjadi Staf Khusus KASAD selama setahun, kemudian Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KASAD setelahnya.
Setelah itu, Dudung langsung diangkat menjadi Gubernur Akmil pada 2018. Posisi ini ia jabat selama dua tahun. Hingga pada Agustus 2020 lalu, Dudung dilantik menjadi Pangdam Jaya oleh KASAD Jenderal Andika Perkasa. Kemudian pada Juni 2021, Dudung diangkat menjadi Pangkostrad.
Kini, Dudung bakal menjadi KSAD menggantikan Andika.
Nama Dudung ramai diperbincangkan saat ia menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 2020 silam. “Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari,” kata Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 20 November 2020.,
Pernyataan Dudung menuai kontroversi dan dianggap tidak mewakili TNI. Belakangan Dudung menjelaskan bahwa seruan bubarkan FPI merupakan sikap pribadi dan bukan representasi institusi.
Dudung Abdurachman juga memerintahkan anggotanya melucuti baliho yang mendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab beserta segala atribut berbau FPI di kawasan DKI Jakarta. Sebagian mengkritik bahwa tindakan Dudung sudah melampaui tupoksi TNI. Namun, adapula sebagian masyarakat yang mendukung Dudung.