Kilatnews.co – Konflik Israel-Palestina menjadi salah satu konflik yang terus berlarut-larut. Kelambanan dalam penanganan masyarakat internasional, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), serta Dewan Keamanan telah merenggut banyak jiwa sipil.
Sejak tahun 1947, konflik sengit antara Israel dan Palestina terus berkecamuk, mendorong PBB untuk turut campur dalam upaya perdamaian. Meskipun PBB mengeluarkan resolusi-resolusi menuntut penarikan Israel dari wilayah pendudukan, langkah tersebut belum diikuti oleh Israel, sementara PBB belum memberlakukan sanksi terhadap negara tersebut.
Dalam pidato di Rapat Pimpinan Nasional PPP baru-baru ini, Bacapres Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya meja perundingan. Hal tersebut ditengarai karena PBB dan Dewan Keamanan tidak dapat berbuat banyak.
Baca Juga: Ganjar Bahas Solusi Konflik Palestina-Israel di Ponpes Hidayatul Fudhola
Maka dari itu, Ganjar menyoroti bahwa perlu adanya inisiatif dari pihak terkait untuk mendorong duduk bersama secara konstruktif dalam Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Selasa (07/11/2023) yang lalu.
“PBB tidak bisa berbuat apa-apa, Dewan keamanan juga sama. Maka perlu inisiatif-inisiatif yang kita lakukan. Inisiatif itu menjadi penting untuk kita berbicara,” ungkapnya dikutip dari channel YouTube resmi CSIS Indonesia, Jum’at (09/11/2023).
Dalam konteks tersebut, sebagaimana yang terungkap dalam dinamika hubungan politik, Ganjar mendorong adanya peran proaktif. Pada tingkat internasional, ia menekankan kepada sejumlah negara untuk membahas urgensi suatu isu dan memastikan bahwa hal tersebut tidak diabaikan. Untuk menghadapi tantangan global, seperti yang terjadi dalam diplomasi politik, kesadaran akan pentingnya kolaborasi menjadi krusial. Arena politik internasional, menurut Ganjar tidak bisa hanya bergantung pada peran PBB atau Dewan Keamanan.
Baca Juga: Jaringan GUSDURian Kutuk Serangan Israel ke Palestina
“Itulah yang kami katakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri kita untuk bisa mengambil inisiatif itu. Jadi beberapa negara yang berkonflik juga pernah ditawarkan oleh negara yang lain agar kemudian bisa ada proses perdamaian, duduk bersama dan negosiasi,” tegas Ganjar.
Oleh karena itu, dalam upaya mempromosikan perdamaian dunia melalui diplomasi luar negeri, perlu secara aktif terlibat dalam inisiatif tersebut. Proses negosiasi harus dilakukan dengan keseriusan, ketekunan, dan konsistensi yang berkelanjutan. Selain itu, kesediaan untuk terus menerus memperjuangkan tujuan perdamaian adalah kunci dalam membawa dampak positif dalam politik internasional.
“Maka dengan keaktifan dalam perdamaian dunia dalam konteks politik luar negeri, kita kita harus menghadiri inisiatif itu. Lobinya mesti serius, tekun dan terus-menerus,” tandasnya.
Penulis adalah Ust. Athoillah Mizan SThI; Majelis Ta’lim Al Ma’arif (Jamaah Muhibbin Ning Atikoh Ganjar Nusantara)