SEBELUM kita memahami lebih jauh tentang tema diatas, penulis terlebih dahulu ingin menyampaikan bahwa lahirnya tema tersebut adalah merupakan hasil dari sebuah renungan penulis dengan mendalami secara intensif dan kompherensif apa yang tersirat dalam konstitusi Tala Ia (AD/ART) dengan mengaitkan realitas sosial yang akhir-akhir ini terjadi pada bangsa Indonesia. Hal ini juga merupakan suatu refleksi atau suatu sikap dan dedikasi penulis yang juga merupakan kader dari Organisasi Tala Ia itu sendiri, yang selalu sadar akan tanggung jawab.
Hal yang sama juga penulis ingin memberikan sedikit gambaran secara umum mengenai Organisasi Tala Ia itu sendiri. Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Ile-Ape yang selanjutnya disebut Tala Ia yang berkedudukan di Daerah Istimewah Yogyakarta. Organisasi ini didirkan dengan semangat kekeluargaan pada tanggal, 6 juni 2004 dengan nama Ikatan Keluarga Ile-Ape Yogyakarta yang selanjutnya disebut Tala Ia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Nama Tala Ia itu sendiri merupakan sebutan lain dari Ikatan Keluarga Ile-Ape Yogyakarta. Secara etimologis, Tala Ia berasal dari Bahasa ‘Lamaholot’ yang berarti “lewat sini”. Makna filosofis dari Tala Ia tidak lain adalah mengajak setiap orang untuk berdharma bhakti terhadap bangsa dan tanah air dengan sifat indepedensinya, berasaskan kekeluargaan sesuai dengan adat istiadat Ile-Ape yang dilandasi semangat Pancasila dan UUD 1945. Itulah sedikit gambaran singkat riwayat berdirinya Organisasi Tala Ia.
Terlepas dari pada itu, ada hal yang lebih menarik untuk dipahami mengenai kiprah atau sepak terjang garis perjuangan Tala Ia itu sendiri yang mengaktualisasikan misi dan sifat indepedensi kepribadiannya dalam mencapai tujuannya dimasa kini dan yang akan datang.
Aktuallisasi Misi Tala Ia
Misi merupakan tugas yang diemban. Dengan demikian, maka misi berarti tugas yang harus diemban oleh seluruh kader Tala Ia. Sebagai organisasi yang berasaskan kekeluargaan sesuai dengan adat istiadat Ile-Ape dan dialndasi nilai-nilai dasar Pancasila dan semangat konstitusi UUD 1945 sebagaimana yang termuat dalam Anggaran Dasar (AD) Tala Ia tetntang Asas, pada pasal 5, dan juga sebagai oraganisasi kekeluargaan yang demokratis, humanis, dan berdaya saing, serta peka terhadap situasi social (tercantum dalm visi Tala Ia pasal 9 Anggaran Dasar (AD).
Tala Ia mempunyai komitmen yang asasi (dasar), yakni: 1) Mengembangkan kesadaran anggota Tala Ia agar responsive, kritis, dan dinamis, serta mendukung setiap gerak langkah Tala Ia menuju pembaharuan yang baik. 2) Membentuk karakter anggota Tala Ia dengan menghargai toleransi antar sesama dan lingkungan serta menjaga harmonisasi dalam semangat multikulturalisme. 3) Membentuk anggota Tala Ia yang mandiri, berdedikasi pada tugas dan tanggung jawab, serta peka terhadap lingkungan social. 4) Pengembangan semangat soliditas dan solidaritas anggota Tala Ia pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kevaliditasan dari keempat spirit dan wawasan tersebut disebut dengan spirirt wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat realitas yang terjadi terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga negara dan atau kader Tala Ia pada khususnya. Penerjemahan komitmen Organisasi Tala Ia ini tentu harus disesuaikan dengan tantangan zaman, sehingga Tala Ia selalu aktual dan mampu tampil digarda terdepan. Dalam Bahasa lugasnya, Tala Ia menjawab tantangan zaman.
Di tengah kompleksitas masalah wawasan berbangsa dan cara kita bernegara yang baik, dengan merujuk pada amanat Konstitusi UUD 1945 dan nilai-nilai dasar Pancasila. Maka wajib bagi kita untuk menyikapi problematika yang belakangan ini terjadi. Atas dasar inilah Tala Ia harus mampu tampil digarda terdepan dan mengambil peran agar komitmen yang selama ini ditanamkan tidak menjadi slogan tanpa jiwa. Oleh karenanya gairah semangat perjuangan kader Tala Ia senantiasa bergelora dalam berperan serta untuk menyelesaikan problematika ditengan masyarakat, Bangsa maupun Negara.
Hal inlah menjadi makna filosofis yang sangat penting untuk mereaktualisasi Misi Tala Ia dalam jiwa kader melalui proses pengkaderannya. Tentunya ini sangat penting untuk dilakukan oleh organisasi Tala Ia sebagai bekal dalam proses pembentukan kader yang memiliki karakter, nilai dan kemampuan yang berusaha melakukan transformasi watak dan kepribadiannya secarah utuh. Sehingga kader Tala Ia memiliki keberpihakan yang jelas dalam membela kaum yang lemah dalam menegakkan kebenaran.
Organisasi Tala Ia berbasis mahasiswa yang merupakan kaum intelektual, generasi responsive, kritis, dinamis, dan memiliki sifat kepekaaan terhadap realitas social dan juga mempunyai jiwa yang profesionalime, harus mampu menjadi insan yang memiliki kekuatan ide maupun gagasan dan juga sebagai agen pembaharu ditengah masyarakat. Oleh karenanya, dengan memiliki spirit sperti yang disebutkan diatas, maka selruh gerakan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini dipelopori oleh sekelompok pemuda dan mahasiwa. Namun demikian arah perubahan harus sesuai dengan usaha soliditas dan solidaritas untuk mewujudkan keadilan sosial.
Dalam perjalanannya, arah gerakan organisasi Tala Ia yang begitu dinamis, mengikuti perkembangan zaman dan selalu eksis dalam setiap momen-momen penting. Kekonsistenan ini harus diimbangi dengan jiwa idealism yang teguh pendirian sehingga kehadiran kader sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan social masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun penyejuk. Dengan demikian, Tala Ia sebagai organisasi yang selalu peka terhadap realitas social harus selalu senantiasa menetaskan kader-kader yang berkualitas, kritis, responsive, peka terhadap realitas social sebagaimana yang termuat dalam Anggara Dasar (AD) Tala Ia.
Sifat Indepedensi Tala Ia
Pada prinsipnya adalah watak atau sifat dari indepedensi Organisasi Tala ia secara etis mencerminkan karakter dan kepribadian kader. Pada tataran praktik harus terimplementasi dalam bentuk pola pikir, sikap dan tinggka laku setiap individu kader baik dalam bentuk pergulatan dirinya sebagai kader maupun dalam melaksanakan Misi organisasi. Watak atau sift indepden yang tecermin secara etis yang dimaksud akan teraktualisasi secara organisatoris pada umumnya dan juga kader pada khusunya dalam menjaga kiprah dan eksistensi organisasi kedepannya.
Hakekat atau prinsip dasar dari sifat indepedensi tersebut juga merupakan fitrah kemanusiaan sebagai kader Tala Ia. Hal demikian membuat setiap kader berkeinginan berpihak pada kebenaran secara kodrati dan selalu setia pada hati nuraninya yang senantiasa memancarkan keinginan pada kebaikan dalam mengaktualisasikannya.
Aktualisasi dalam dalam dinamika berpikir, bersikap serta berperilaku adalah merupakan watak azasi kader Tala Ia seacara rill yang semata-mata (a) cenderung pada kebenaran, (b) kritis dan dinamis, (c) professional, demokratis dan Humanis
Secara organisatoris, Organisasi Tala ia dapat mampu menjalankan prinsip atau hakikat (dasar) watak indepedensinya untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan sehingga perkembangan maupun pertumbuhannya dan kebijaksanaan dalam menyikapi realitas social tidak selalu berpihak pada kepentingan-kepentingan yang berkonotasi negaif kecuali tunduk dan terikat pada kepentingan yang bermanfaat bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara yang berkeadilan social.
Oleh karena itu, demi menjaga eksistensi dan kiprah organisasi Tala Ia dengan garis watak indepedensinya adalah memelihara serta mengembangkan selalu kualitas kader untuk selalu ikut andil, bertanggung jawab terhadap perkembangan Masyarakat, Bangsa dan Negara
Sebab, suatu hal yang menjadi dasar perjuangan dan bersikap independent berarti sanggup berpikir dan berbuat sendiri walaupun dengan menempu berbagai resiko. Ini adalah suatu konsekuensi dari sikap seorang pemuda (kader) yang Krtitis, dinamis, professional serta humanis terhadap masa kini dengan kemampuan dirinya untuk sanggup mewarisi masa depan Bangsa dan Negara serta masyarakat pada umumnya.
Tala Ia Yang Akan Datang
Di era modern suatu Bangsa yang sedang berkembang seperti Indonesia ini, tentu tidak ada suatu kontribusi yang lebih berharga daripada kontribusi para pemudan dan mahasiswa. Sebagaimana dijelaskan dalam tujuan dari Tala Ia dalam Anggaran Dasar (Pasal 5), bahwa “Organisasi Tala Ia bertujuan untuk mewadahi setiap keluarga besar guna mempererat ikatan kekeluargaan dan kerja sama dalam menghadapi tantangan perubahan zaman”
Masa depan depan Tala Ia sungguh sangat membahgiakan sesuai dengan prinsip dasar, sifat, visi dan misinya yang menuntut kami benar-benar menyipakan dalam menyambut dimasa kini dan yang akan datang dengan garis indepedensinya. Dengan demikian, maka konsekuaensinya adalah memebnetuk aktifitas fungsionaris dari kader-kader Tala Ia yang berkualitas sebagaimana digambarkan dalam misi Tala Ia.
Soal mutu dan kualitas merupakan konsekuensi logis dalam garis indepedensinya disadari oleh setiap kepemimpinan dan seluruh kader sebagai salah satu bekal atau modal serta dorongan yang kuat untuk selalu meningkatkan mutu pengkaderan agar mampu berperan aktif pada masa yang akan datang.
Penulis, Syahfuad Nur Rahmat
Mahasiswa Hukum Univ. Janabadra Yogyakarta dan Kader Ikatan Keluarga Ile Ape (Tala Ia Yogyakarta)