Mendapatkan kesempatan kedua, Contradi(xi)e membuka program Novemberbeda

SETELAH beberapa bulan yang lalu Contradi(xi)e mengadakan program pendampingan riset dengan tajuk Februariset, kali ini ia membuka program baru: Novemberbeda.

Novemberbeda adalah program diskusi yang akan dilakukan selama bulan November tentang Sosiologi (di mata) Pierre Bourdieu. Konsep yang diusung mirip dengan udar buku atau diskusi pembahasan tertentu dalam suatu buku, hanya saja pelaksanaannya berlanjut.

Diskusi pertama akan digelar pada Jumat, 06 November. Diskusi kedua pada 13 November. Selanjutnya pada 20 dan 27 November. Estimasi waktunya mulai pukul 19.00 — 20.30 wib di salah satu Kafe Mitra Contradi(xi)e, Joglokopi Songgo Langit, Sorowajan Baru, Yogyakarta.

Buku yang yang akan dirembuk bersama dalam Novemberbeda adalah Sociology in Questionnya Bourdieu. Buku ini berisi transkip wawancara dan seminar-seminarnya Bourdieu yang diterjemahkan dan disusun oleh Richard Nice 27 tahun yang lalu.

Bahasa yang (lebih) sederhana dan situasinya yang on context adalah alasan utama mengapa program Novemberbeda memilih untuk mendiskusikan Sociology in Question. Di dalamnya dibahas bukan saja tentang sosiologi, tetapi juga pakar sosiologi.

Di benak Bourdieu diskursus soal sosiolog tidak kalah menarik dengan sosiologi itu sendiri, dan kiranya inilah yang meletakkan Bourdieu menjadi menarik untuk didiskusikan.

Bourdieu menengarai, kepakaran dalam ilmu selalu menyisakan celah keterhubungannya dengan modal tertentu, entah modal kapital (profit) atau pun modal kultural (nobel) dan oleh sebab inilah, untuk kedua kalinya, program Novemberbeda memilih narasumber bukan dari segi kepakarannya atas Sosiologi atau Bourdieu.

Siti. K, Muhammad M. A., M. Fathurrazaq, dan Hasvirah H. N. dipilih (diminta tolong maksudnya) atas dasar ketekunannya yang murni untuk senantiasa mempelajari apa yang mereka suka dan nyaman kepadanya. Komitmen mereka atas ke-diri-annya yang khas inilah, yang menyita perhatian kami.

Program Contradi(xi)e dalam kesempatan ini bekerjasama dengan kilatnews.co, djati.net, dan lingkaran alumni pesantren Mambaus Sholihin Gresik-Jawa Timur.

Hanya dengan niat dan ketertarikan yang tulus—serta memesan kopi di kafe jelasnya—makhluk apa pun boleh berpartisipasi