Bangun PLTS, UAD Bantu Warga Cukupi Kebutuhan Air

KilatNews.co – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Serut, Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Bangun PLTS, UAD Bantu Warga Cukupi Kebutuhan Air

PLTS tersebut digagas dosen UAD sebagai program pengabdian kepada masyarakat dengan dukungan dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Dr. Muchlas M.T. selaku Rektor UAD menuturkan, PLTS digunakan untuk menghidupkan pompa guna mengalirkan air dari sumur ke bak penampungan yang selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah warga.

“PLTS ini merupakan bentuk semangat UAD untuk mengembangkan energi terbarukan. Kemampuannya 5.000 Watt Peak (Wp) atau setara 5Kw yang cukup untuk menggerakan pompa air,” ujarnya.

Baca Juga:

Launching Persitema 2021 Semua Elemen Bersatu untuk Temanggung Bangkit

Muchlas berharap, pembangunan PLTS memberikan dampak besar bagi masyarakat khususnya dalam efisiensi penggunaan biaya listrik.

“Adanya PLTS ini juga menunjukkan kalau UAD memiliki komitmen pada pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan,” ungkapnya.

Menurut Muchlas, dari data yang dihimpun tim pengabdian selama dua bulan, menunjukkan efisiensi penghematan yang luar biasa.

“Dari yang semula menggunakan listrik PLN dengan biaya sekitar 1,2 juta rupiah turun menjadi 11 ribu rupiah saja,” imbuhnya.

Saat ini, kata Muchlas, sudah ada 30 kepala keluarga (KK) yang mendapat air bersih dari PLTS UAD.

Sementara itu, Sunaryanta selaku Bupati Gunungkidul menyampaikan, sebelum gempa bumi tahun 2006, Gedangsari memiliki banyak sumber mata air.

Baca Juga:

Membumikan Gagasan Islam Wasathiyah di Tengah Konflik Global

Pasca bencana kini tinggal empat mata air sehingga setiap musim kemarau masyarakat selalu kekurangan air bersih.

Oleh sebab itu, bantuan PLTS dari UAD ini sangat membantu masyarakat Kalurahan Serut dalam mendapatkan air.

“Kami berterima kasih kepada UAD yang telah menghibahkan PLTS. Semoga ke depan tidak hanya mengaliri 30 KK, tetapi bisa lebih banyak lagi,” kata Sunaryanta.

Reporter: KilatNews