Catat! Daftar Perusahaan Startup yang Merajai e-Walet

Kilatnews.co- Perusahan financial technology atau fintech sekarang ini semakin berkembang pesat. Salah fintech yang kerap dibahas dan diperguncingkan adalah Startup e-Walet.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Catat! Daftar Perusahaan Startup yang Merajai e-Walet

Meski demikian masih sedikit yang tau fintech apa saja yang sekarang merajai e-Walet. Baiklah kami akan memberikan sedikit informasi terkait hal ini.

Melansir Nongki.net Mandiri Institute mengeluarkan laporan survei yang bertajuk Situasi Terkini UMKM Awal Q2-2021 pada 30 Juni 2021 lalu. Pada hasil laporan tersebut, ditemukan bahwa sebesar 53 persen UMKM sudah beralih berjualan secara daring. Selanjutnya rurvei ini juga mencatat sebesar 24 persen UMKM sudah menggunakan dompet digital dalam bertransaksi usaha.

Lalu, hampir separuh responden sudah menggunakan channel transaksi non-tunai seperti EDC dan dompet digital. Lalu siapa ya kira-kira Raja e-Wallet pilihan UMKM?

Sebelum masuk ke daftar e-Wallet pilihan UMKM, alangkah baiknya kita pahami dulu definisi e-Wallet .

Apa itu E-Wallet?

Dilansir dari laman resmi Wikipedia, E-Wallet adalah suatu layanan elektronik yang berfungsi untuk menyimpan data dan instrumen pembayaran yang antara lainnya adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan juga uang elektronik, menampung dana dan juga melakukan pembayaran.

E-Wallet berfungsi sebagai aplikasi atau bahkan sebagai layanan jasa yang digunakan untuk menyimpan uang digital dan sebagai transaksi secara online antar pengguna.

Daftar e-Wallet Terpopuler di Indonesia

1. OVO

Startup yang Merajai e-Walet
Sumber: Google Play Store

Ternyata Raja e-Wallet Indonesia adalah OVO Indonesia. Dompet digital ini menjadi aplikasi e-Wallet yang paling banyak digunakan oleh UMKM dengan jumlah 72 persen dari responden.

Meski kemitraannya dengan Tokopedia sudah berakhir karena mergernya Gojek dan Tokopedia, OVO Indonesia masih menjadi primadona. Ada beberapa alasan, salahsatunnya kemitraannya dengan Grabfood. Sudah bukan rahasia umum lagi dong bahwa Grabfood lebih digandrungi ketimbang Gofood, ini karena Grabfood sering kasih diskon-diskonan tanpa syarat yang ribet. Kedai-kedai makanan punya volume transaksi yang sangat besar di saat pandemi ketimbang situs jual beli macam Tokopedia (sekarang udah jadi GoTo).

Baca Juga:

Manajemen Strategi Start-Up pada Bisnis Tahap Awal

Meski pelaku industri makanan gak sebanyak pelaku UMKM di e-commerce, tapi volume transaksinya sangat besar karena konsumen selalu belanja makanan setiap hari.

2. Gopay

Startup yang Merajai e-Walet
Sumber: Gojek

Kemudian ada Gopay Indonesia di urutan ke dua dengan persentase UMKM pengguna sebesar 66 persen. Dompet digital milik GoTo ini mengalami peningkatan setelah mergernya dua Startup besar dalam negeri. Keputusan merger yang diambil Gojek terbukti bukan satu hal yang keliru.

Gopay mendapatkan eksposur tinggi dan banyak pengguna baru setelah Tokopedia mengadopsi sistem Gopay. Gopay juga bisa digunakan untuk e-commerce selain GoTo seperti Adidas, AEON Indonesia, Blibli, Akulaku, dan masih banyak lainnya.

3. Linkaja

Startup yang Merajai e-Walet
Sumber: Linkaja.id

Selanjutnya ada e-Wallet punya BUMN Linkaja. Kontroversi penerapan charge check saldo dan tarik tunai kemarin sangat berdampak terhadap pengguna Linkaja. Terbukti meski sudah dibatalkan oleh KemenBUMN, Linkaja tetap gak bisa ngegeser kedigdayaan Gopay dan OVO. Pionir dompet digital di Indonesia ini mendapatkan persentase UMKM pengguna sebesar 64 persen. Isu charge itu sangat mempengaruhi psikologi pelaku UMKM.

Secara ya, pelaku UMKM itu sering melakukan transaksi, baik itu transaksi digital maupun pencairan uangnya di ATM. Dengan pendapatan yang gak gede-gede banget, tentu saja biaya charge itu sangat memberatkan UMKM. Pelaku UMKM akhirnya lebih memilih untuk menggunakan e-wallet lain.

4. Shopeepay

Cara Aktifkan Fitur ShopeePay Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Di urutan ke empat, Shopeepay Indonesia dengan persentase 52 persen. Selain Shopee Pay, juga ada unit usaha lain Shopee Express dan Shopee Food yang dimiliki oleh Shopee. 2 unit usaha (di samping situs jual beli yang mereka miliki) ini terbukti sangat efektif buat ngangkat nama Shopee Pay.

Baca Juga:

Perlu Diketahui, Ini Daftar Pinjaman Online Terdaftar OJK

Startup milik Singapura ini lumayan bersainglah di ranah e-Wallet. Meski Shopee Pay baru rilis agustus tahun lalu, mereka udah punya pengguna 52 persen dari UMKM, sebuah hasil yang tidak buruk. Di samping itu, situs jual beli milik mereka juga udah famous banget. Bukan gak mungkin, Shopee Pay bakal geser OVO dan Gopay dalam beberapa tahun ke depan.

5. Dana

Ini Dia!! Makna Dari Logo DANA - Jagad Media - Inspiring Creativity
Sumber Jagad Media

Diurutan berikutnya ada Dana.id dengan 27 persen pengguna UMKM. Jaringan yang dimiliki Dana.id ini sudah besar banget, penggunanya pun juga udah banyak.

Mungkin kekurangannya dari segi mitra. Dana.id di awal tahun ini sempat dilirik oleh beberapa bank digital macam Bank Jago dan Bank Neo Commerce, tapi tak kunjung ada kemitraan yang terjalin. Mungkin ini sih alasan yang bikin Dana.id belum punya eksposur tinggi akhir-akhir ini.

Kurangnya inovasi atau mungkin gebrakan yang kurang gede bisa jadi alasan bikin Dana.id cuma memiliki pengguna UMKM sebesar 27 persen.

Baca Juga:

Tips Bikin Financial Planning Supaya Anak Kos Tak Kelaparan Di Akhir Bulan

Yang kita tau, pelaku UMKM menggunakan e-Wallet selain sebagai alat untuk transaksi, juga untuk mempermudah berjualan melalui platform utama. Misal foodcourt yang menggunakan OVO pay karena bermitra dengan Grabfood, atau penjual yang pakai Gopay untuk mempermudah pembayaran Gosend, ataupun pengguna Shopee pay yang jualan di Shopee. Dana.id baru bisa digunakan di Bukalapak, TIX ID, Alfamart, BPJS, dan beberapa aplikasi lainnya.

Dari kemitraan yang dibangun Dana.id dapat dilihat bahwa mereka sampai saat ini lebih membantu penyelesaian transaksi pengguna secara umum, belum terlihat membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan pelanggan. Jadi wajar UMKM belum massive menggunakan Dana.

Artikel Rekomendasi: Tips Bernegosiasi Dalam Jual-Beli Motor Bekas

Reporter: KilatNews