Billy Mambrasar : Program Petani Milenial Bukti Perhatian Presiden Jokowi Membangun SDM di Papua dan Papua Barat
Kilatnews.co- Program petani milenial kini sudah mulai digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini dapat dilihat dalam peluncuran Program Petani Milenial dan penyerahan Kartu Tani oleh Bupati Fakfak Untung Tamsil dan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar, di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Rabu 25 Agustus 2021.
Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar mengatakan bahwa peluncuran ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak, serta Papua Muda Inspiratif.
Sebagaimana dilansir situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, setkab.go.id, Peluncuran program yang merupakan kolaborasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak, dan Papua Muda Inspiratif ini merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan juga menginspirasi para generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja.
“Program Petani Milenial merupakan salah satu bukti perhatian Presiden Jokowi untuk membangun SDM [sumber daya manusia] di Papua dan Papua Barat,” ujar Billy saat memberikan sambutan.
Baca Juga:
Tito Karnavian Dampingi Presiden Jokowi saat Pelantikan Sahbirin Noor dan Muhidin
Program Petani Milenial ini merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, yang menargetkan 20.000 petani milenial.
Billy, yang merupakan putra asli Papua tersebut mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar semua jajaran dan pihak terkait bersinergi dan bergerak cepat dalam mendorong percepatan pembangunan di kedua provinsi tersebut.
“Dalam beberapa rapat, beliau memberi arahan secara langsung agar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan semua pemangku kepentingan dapat bersinergi dan bergerak cepat mendorong percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Fakfak Untung Tamsil dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Papua Muda Inspiratif dan Stafsus Presiden Billy Mambrasar yang telah mendorong sektor pertanian di Kabupaten FakFak melalui Program Petani Milenial. Ia mengharapkan program ini dapat menjangkau seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
Selanjutnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi yang turut hadir secara virtual menekankan bahwa Kementan tengah fokus pada Lima Cara Bertindak (CB) untuk meningkatkan sektor pertanian nasional.
“Pada CB 4 terdapat pengembangan pertanian modern atau smart farming, di mana penggunaan alat pertanian modern dan internet of things sangat berperan dalam tahap ini sehingga para petani nantinya akan mendapatkan penghasilan sendiri,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan, Kementan juga berkolaborasi dengan sejumlah instansi dalam upaya menciptakan 2,5 juta petani milenial. Salah satunya adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dirjen Vokasi Kemendikbudristek) untuk masuk ke dalam program di perguruan tinggi.
Baca Juga:
Gus AMI: Jika Ingin Entaskan Kemiskinan, Perhatikan Pertanian
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat, Yacob. S. Fonataba, yang juga turut hadir secara virtual, menyambut antusias dan mendukung Program Petani Milenial ini. Ia mengharapkan kehadiran program ini dapat mendorong keikutsertaan serta membuat para pemuda di Provinsi Papua Barat tidak malu bertani dan bisa menjadi wirausaha.
Terakhir, Koordinator Papua Muda Inspiratif Papua Barat, Simon Tabuni, yang juga hadir secara virtual, mengungkapkan bahwa program yang pertama kali diluncurkan di Kabupaten Manokwari pada bulan Mei ini telah berhasil menciptakan 1.000 petani muda baru. Selain di Manokwari dan Fakfak, program ini juga telah diluncurkan di Distrik Babo, Kabupaten Teluk Bintuni.
“Dalam Millennials Agriculture Project sebagai strategi dalam menjalankan program ini, terdapat empat klaster petani, mulai dari [From] Zero to Farmer hingga [From] Agripreneur to Exporter, di mana penggunaan internet dan kemajuan teknologi sangat berperan penting sehingga menjadikan tren bahwa bertani itu keren dan bukan hanya pada on-farm saja tapi juga off-farm,” ujar Simon. (TIM STAFSUS PRESIDEN BILLY MAMBRASAR/UN).