Ganjar Sebut Kontribusi Etnis Tionghoa Besar dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Ganjar Sebut Kontribusi Etnis Tionghoa Besar dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Ganjar Sebut Kontribusi Etnis Tionghoa Besar dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Kilatnews.co Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sejarah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kontribusi etnis Tionghoa, dan untuk mempertahankan kerukunan yang selama ini terjaga, kita perlu terus merawatnya tanpa membeda-bedakan.

Menurut Ganjar, Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam Pancasila untuk melakukan hal ini. Ia juga menekankan pentingnya merawat Indonesia dengan mempertahankan nilai-nilai ini agar seluruh warga negara dapat hidup rukun tanpa memandang suku, agama, atau rasnya.

Selain itu, Ganjar berharap agar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah terus berkontribusi dalam merawat Indonesia, dan ia menyoroti bahwa perbedaan suku, ras, dan agama tidak seharusnya menghalangi kehidupan bernegara dan kemanusiaan.

Baca Juga: Dukung Ganjar: Sahabat Ganjar Deklarasi Virtual di 34 Provinsi serta 51 kota di Indonesia

Ia kemudian mengambil contoh kehidupan di Lasem, Jawa Tengah, yang dulu merupakan kota pelabuhan besar dan memiliki perdagangan saham, namun masyarakat dengan latar belakang etnis yang berbeda hidup berdampingan secara harmonis.

Ganjar juga mencatat bahwa keragaman ini terus terjaga bahkan dalam acara-acara tradisi yang ada di Lasem.

“Keragaman ini juga tercermin dalam batik, dengan unsur Jawa, Arab, dan khas Tiongkok yang menyatu. Itu dinamis dan menarik. Negara harus menjaga dan merawat hal ini. Jika ada yang mengganggu, kita harus bersuara,” jelasnya.

Pada acara yang dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Pusat, Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, Ganjar juga mengingatkan peran dua tokoh Tionghoa yang signifikan dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.

Mantan Gubernur Jateng ini menyebut bahwa mereka adalah Laksamana Muda TNI John Lie, yang juga dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma, serta Yap Tjwan Bing, yang merupakan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

“Sejak awal berdirinya Indonesia, mereka telah aktif berperan, meskipun mungkin kurang dikenal secara luas. Itulah sebabnya tadi saya mengingatkan dan merasa terkejut dengan nama-nama mereka,” tandasnya.

Baca Juga: Profil Singkat, Pendidikan dan Karir Politik Ganjar Pranowo

Ganjar mengatakan kalau dirinya merasa senang dengan semangat merawat Indonesia yang digelorakan oleh PSMTI selama berorganisasi. Yang di mana aksi-aksinya kuat di bidang sosial, budaya dan pendidikan.

“Saya merasa senang bahwa para pemimpin berbicara tentang bagaimana kita harus merawat Indonesia. Menurut saya, hal ini sangat penting, dan nilai-nilai ini harus terus kita pertahankan,” ungkapnya.

Seperti yang sudah diketahui, PSMTI adalah organisasi etnis Tionghoa terbesar di Indonesia dan memiliki kontribusi terhadap bangsa Indonesia. Dengan usianya yang telah mencapai 25 tahun, PSMTI memiliki cakupan di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota, dengan jumlah pengurus mencapai lebih dari 600 ribu orang.