Kilatnews.co – Ahmad Ali Adhim Founder media Dawuh Guru diundang Rumah Kearifan Yogyakarta dalam rangka seminar untuk menggarap Digital Literacy di Rumah Kearifan Yogyakarta.
Seminar Digital Literacy yang bertajuk “Pemuda Bijak Berliterasi Digital” diikuti mahasiswa/wi dan santri Rumah Kearifan.
Acara Seminar Digital Literacy tersebut dimoderatori oleh Didik salah satu santri Rumah Kearifan, sementara yang menjadi narasumber adalah Ahmad Ali Adhim founder Dawuh Guru dan Dr. Muqowwim Pengasuh Pesantren Rumah Kearifan Yogyakarta.
“Literasi Digital harus mampu merubah keadaan menjadi lebih baik, dari lingkup terkecil hingga lingkup yang paling besar,” kata Ali Adhim Minggu (25/12).
Ali Adhim berharap dengan diadakan seminar digital literacy ini muncul konten-konten yang edukatif dan bernilai, mampu menggerakan orang lain untuk melakukan hal-hal positif.
Baca Juga: IMAMAH UII Gelar Pendidikan dan Pelatihan Legal Opinion
Ia menuturkan Literasi Digital bukan hanya untuk bercerita atau melaporkan suatu kejadian, melainkan menyuguhkan informasi yang telah dicermati dan direnungkan terlebih dahulu.
“Semoga kita tetap bisa menjaga kewarasan di dunia digital, tidak asal share dan berkomentar” harapnya.
Pemateri Ali Adhim, Founder media Dawuh Guru menyampaikan kepada para peserta agar tetap menjaga keseimbangan di dalam dunia digital. Karena dunia digital begitu menjanjikan materialism dan kapitalisme.
“Hanya religiusitas yang bisa membentengi diri kita agar tetap seimbang antara ruhaniah dan materialism,dengan begitu kita tidak mudah terpengaruh hoaxs” katanya.
Dr. Muqowwim mengatakan bahwa berliterasi digital harus bisa mempengaruhi hal positif yang mengandung pendidikan, dan pendidikan atau learing itu prosesnya adalah harus ada interpretasi terlebih dahulu dari pelaku literasi digitalnya. Tidak langsung share begitu saja, harus disaring terlebih dahulu.
“Harus mengetahui isinya terlebih dahulu sebelum dibagikan kemana-mana” katanya.
Narasumber Dr. Muqowwim mengingaktkan kepada para peserta agar banyak beramal jariyah di dunia digital, jangan malah menyebarkan dosa digital. Karena di dunia digital hal itu mudah sekali berkembang dan berubah wujud.
“Amal jariyah itu adalah dengan membagikan hal-hal yang positif di dunia digital” paparnya.(Ulil)