Bukan 10 Tapi 7 Sebagai Nomor Keramat di MU

Bukan 10 Tapi 7 Sebagai Nomor Keramat di MU
Bukan 10 Tapi 7 Sebagai Nomor Keramat di MU. (Foto: bolasport/101greatgoals.com)

Bukan 10 Tapi 7 Sebagai Nomor Keramat di MU

Kilatnews.co Bagi klub sepakbola lain, sosok dengan nomor punggung 10 dianggap sebagai bintang. Debut saja Maradona di Napoli, Bagio di Juventus, Zidane Zidan atau Ronaldo (Brazil) di Real Madrid, Messi di Barcelona dan masih banyak lagi bintang dengan nomor punggung 10. Mengapa nomor 10?

Karena dia berposisi sebagai striker atau penyerang, dengan kemungkinan mencetak gol sangat besar. Si pencetak gol selalu dianggap pahlawan tim. Namun tentu juga harus memiliki talenta lebih untuk banyak mencetak gol. Ada pula posisi stiker murni bernomor punggung 9, namun tidak terlalu dikenal.

Mungkin karena sudah dari dulu, pengguna nomor 10 adalah pemain top, seperti Pele, Boniek, Socrates, dan sebagainya. Banyak pemain yang mengimpikan mengenakan nomor 10, karena pasti akan terkenalnya. Namun ada nomor yang justru dikeramatkan di klub Manchester United, dan itu bukan nomor 10, melainkan nomor 7.

Baca Juga: Mimpi Garnacho Kecil Terwujud: Terima Kasih Idola

Beberapa pemain yang mengenakan nomor 7 bukanlah pemain sembarangan. Dia menjadi pemain kunci bagi MU, dan anehnya lagi, tidak semua pemain top bisa pas mengenakan nomor ini. Ada beberapa pemain yang mencoba tapi dianggap ‘gagal’ menjadi icon. Dan biasanya tidak akan lama masanya.

Sementara mereka yang berhasil, selain menjadi icon juga bisa bertahan lama di klub hingga menjadi legend. Setidaknya ada empat nama Si Nomor 7 yang hingga kini menjadi legend di MU. Nama pertama adalah Bryan Robson yang juga sekaligus sebagai kapten di eranya. Tidak ada yang meragukan kemampuannya di lapangan musim 1981/82 hingga 1994/95.

Selanjutnya ada King Eric Cantona yang juga dipercaya sebagai kapten klub. Permainannya kerap dianggap sebagai seni di lapangan, meski karakternya sedikit temperamen, dan hingga kini diklaim sebagai Red Devils sejati. Selanjutnya ada legend lain yang lahir dari akademi MU ‘class of 92’, dialah David Beckham.

Beckham dikenal ahli dalam tendangan bebas dengan banana kick sebagai style nya juga umpan-umpan tarik yang memanjakan pemain depan. Terakhir, nomor 7 diserahkan kepada Cristiano Ronaldo yang tidak tergantikan hingga kini. CR7 sempat pindah ke Real Madrid dan Juventus, sebelum kembali ke MU. Selama ditinggal CR7 itu pula tidak ada yang bisa mengenakan nomor 7.

Baca Juga: Matchday Liga Inggris di SCTV, Minggu 6 November 2022

CR7 disematkan karena mengenakan nomor 7 di MU. Keutamaan CR7 adalah kemampuannya dalam tenda gan bebas yang dikenal dengan ‘canon ball’. Berbeda dengan Beckham, tendangan CR7 lebih keras dan cepat, sehingga banyak kiper yang terpedaya karena mati langkah. Selain itu CR7 juga berani melakukan intersep masuk ke kotak pinalti hingga mencetak gol.

Tidak heran kini di beberapa pertandingan MU, CR7 ditempatkan sebagai striker ketimbang pemain sayap. Bahkan posisi ini sudah dimulai sejak di Real Madrid ataupun Juventus. Meski sudah berpindah posisi ke depan, CR7 tetap memilih nomor 7, hingga Edison Cavani harus mengalah saat Ronaldo kembali ke MU. Cavani pun dianggap gagal sebagai Si Nomor 7 MU.

Sementara beberapa pemain top lain yang pernah mencoba nomor 7 tapi gagal, diantaranya ada Alexis Sanchez, Angel Di Maria, Memphis Depay, Antonio Valencia, Michael Owen. Itulah kisah nomor keramat 7 di MU yang tidak sembarang orang bisa mengenakannya. Dia bisa sangat berhasil hingga menjadi icon bagi klub, atau justru menjadi kutukan. Mau mencoba?