Bekerja dalam Dunia Metaverse, Bersiaplah!
Oleh : M. Revi Salavia
KilatNews.Co – Hidup berdampingan dengan teknologi adalah keadaan nyata saat ini. Perkembangan teknologi membantu manusia dalam menjalankan seluruh aktivitas termasuk ekonomi, pendidikan dan juga cara bersosialisasi. Bahkan saat ini sering ditemui fenomena nomophobia.
Nomophobia merupakan rasa khawatir atau cemas seseorang ketika tidak menggunakan handphone dalam waktu tertentu. Ketergantungan manusia terhadap teknologi akhir- akhir ini semakin meningkat, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM FK Universitas Indonesia Kristina Siste Kurniasanti menyebutkan ketergantungan internet pada orang dewasa meningkat 5 kali lipat selama pandemi Covid-19.
Tingginya ketergantungan manusia terhadap teknologi menjadi sebuah peluang bagi perushaan big tech dunia seperti Meta (facebok), Microsoft, dan Apple dalam mengembangkan teknologi.
Teknologi baru yang saat ini sedang diusung, yakni platform Metaverse.
Apa itu Metaverse?
Metaverse secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah teknologi ruang virtual (3 Dimensi), yang dapat diciptakan dan dijelajahi oleh orang lain yang tidak satu ruang secara fisik, namun kita bisa saling berinteraksi secara real time dengan menggunakan alat bantu virtual reality (VR). Di dalam metaverse kita bisa bersosialisasi, belajar, olahraga, bekerja, berbisnis dan bermain game.
Metaverse saat ini sadang menjadi
pembahasan yang hangat setelah perusahaan Facebook mengubah namanya menjadi Meta pada bulan Oktober 2021 dan menggelontorkan 10 miliyar US dollar atau 140 triliyun rupiah dalam mempersiapkan teknologi Metaverse ini.
Meskipun platform Metaverse ini masih
dalam tahapan pengembangan, namun kita harus ketahui hal apa saja yang ada dalam Metaverse ini agar kita ngak ketinggalan jaman.
Jika masih sulit membayangkan
metaverse ini, mari kita lihat game roblox yang sudah tidak asing bagi anak-
anak saat ini.
Sama halnya dengan roblox dalam dunia Metaverse, kita sebagai pengguna bisa mempresentasikan diri kita dengan avatar yang kita ciptakan untuk hidup,
dan berinteraksi dengan avatar lain dalam sebuah dunia virtual, bahkan tak
hanya itu, di dalam Metaverse terdapat mata uang sebagai transaksi antar pengguna yang sering kita kenal dengan blockchain dan NFT (Non- Fungible Token).
Platform Metaverse yang saat ini belum ada akan semakin cepat terealisasi karena adanya pandemic Covid- 19 yang menjadikan adanya sebuah fenomena perubahan sosial seperti pola kebiasaan masyarakat yang dulunya senang berkumpul dan bersalaman, kini dituntut untuk terbiasa melakukan pembatasan sosial.
Mungkin ada yang berpandangan saat ini sudah ada aplikasi media sosial dan meeting online untuk mengatasi pembatasan aktivitas berkumpul, namun metaverse menawarkan sebuah experience yang berbeda dan membuat setiap penggunanya, meskipun berada dalam ruangan berbeda tapi bisa saling bertemu. Dan bukan hanya melalui layar smartphone anda melainkan kita bisa
saling berinteraksi seperti kita berada didunia nyata.
Tentunya perangkat yang dipersiapkan bukan hanya handphone saja guys. Dalam platform Metaverse kita
harus memiliki perangkat headshet dan kacamata Virtual Reality (VR) dan juga
internet super cepat (5G) yang saat ini juga sedang dipersiapkan dan dapat kita
nikmati dalam waktu dekat.
Ngak sabar dong untuk menanti perkembangan Metaverse yang sedang dikembangkan. Nah, mungkin bakal muncul partanyaan kedepannya mengenai Metaverse. Misalnya, pertanyaan apa nantinya akan
banyak orang yang beralih ke Metaverse?
Penerapan teknologi baru yang sedang
dirancang ini, tentunya tidak akan berkembang jika pengetahuan orang mengenai kegunaan dalam pemanfaatan dunia Metaverse ini masih minim sehingga perlu adanya pembiasaan terhadap platform metaverse ini.
Saat ini meta (facebook) sudah mulai melakukan strategi pengenalan terhadap Metaverse ke dalam dunia kerja yang di design seperti halnya kita rapat dan bertemu dengan rekan kerja kita. Hal ini dilakukan oleh meta (facebook) ke dalam dunia pekerjaan sebagai batu loncatan dalam memperkenalkan Metaverse secara universal.
Hal ini sama dengan pertama kalinya komputer hadir didunia saat ini, awal mula komputer yang sudah lazim dimiliki oleh banyak orang. Berawal dari
penerapan komputer pada dunia pekerjaan kemudian menjadi sebuah kebutuhan bagi para pekerja. Sekarang pekerja merasa membutuhkan komputer untuk dirinya sendiri, karena mempermudah pekerjaannya, lalu membeli untuk keperluan pribadi
dan akhirnya komputer menjadi benda yang tak asing dan menjadi kebutuhan.
Dunia yang berubah cepat sewaktu-waktu seiring terus berkembangnya teknologi digital ini, maka kita harus memiliki sifat adaptif terhadap sesuatu yang baru. Sama halnya dalam dunia kerja, perlu adanya pengembangan, baik itu dari sumber daya manusianya, iklim kerja hingga budaya organisasi di perusahaan untuk tetap dapat berkompetisi dan beradaptasi dengan kondisi dan situasi.
Covid 19 mengubah proses komunikasi antar individu yang semakin digital dengan berbagai platform. Dan tentunya akan terus bermunculan platform digital
lainnya untuk memberikan sebuag layanan dan experience yang berbeda.
Platform Metaverse yang saat ini sedang dirancang akan menjadi sebuah jawaban
akan versi baru dalam menyambut sebuah inovasi platform digital.
Persiapkan diri kita untuk bekerja dalam dunia Metaverse dan jangan hanya diam di zona nyaman.