Benarkah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja Karyawan di Indonesia?
Oleh : Riya Apriyana Putri
KilatNews.Co – Tulisan ini akan saya. awali dengan satu pertanyaan, Benarkah Covid-19 Berdampak terhadap Kinerja Karyawan di Indonesia? Pertanyaan ini perlu saya jawab secara tegas. Ya, nyatanya jelas berdampak bagi kehidupan kita dan karyawan di Indonesia.
Kata orang yang sudah tua di daerah saya, pandemic ini disebut pagebluk. Faktanya setiap hari lebih banyak pasien positif dibandingkan pasien yang sembuh. Selain itu dampaknya adalah meningkatnya jumlah pengangguran yang diakibatkan oleh maraknya pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan.
Sekolah diliburkan, banyak pabrik dan kantor tutup, rumah makan yang menerapkan metode takeaway atau tidak memperbolehkan makan dan minum ditempat, usaha kecil banyak yang gulung tikar, dan sebagainya. Hingga kini masih belum diketahui secara pasti bagaimana proses penularan virus Covid-19 dari hewan sampai ke manusia. Namun, virus yang mulai menyebar secara langsung dari manusia ke manusia menyebabkan agresifnya penyebaran virus corona.
Kinerja
Kinerja atau performance merupakan bentuk dari tingkat kerja yang memiliki nilai minimum agar dapat dicapai oleh karyawan dari sebuah tanggung jawab yang diterima untuk mewujudkan visi dan misi yang ada di perusahaan.
Kinerja pegawai sendiri merupakan salah satu unsur yang menjadi perhatian di setiap instansi pemerintah. Dan kinerja pegawai terbaiklah yang menjadi harapan bagi instansi pemerintah. Menurut Kasmir, (2018) mengatakan kinerja adalah hasil kerja yang telah berhasil dicapai dari tujuan dan tanggung jawab dalam waktu tertentu.
Organisasi
Organisasi pada dasarnya adalah sejumlah orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sulit untuk dicapai bila dilakukan secara individu, kemudian orang-orang dalam organisasi tersebut bekerjasama dalam kerja sesuai dengan bagian tugas masing-masing.
Bagaimana Dampak dari Covid-19 bagi Perusahaan di indonesia?
Adanya kebijakan baru pemerintah tentunya harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat indonesia. Akan tetapi kebijakan tersebut bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu:
1. Adanya pembatasan sosial berskala besar atau social distancing yang mengakibatkan kinerja karyawan tidak maksimal. Pegawai menjadi tidak leluasa sebelum adanya Covid-19.
2. Menjaga produktivitas kerja selama menjalankan Work From Home (WFH) di masa pandemic COVID-19 merupakan tantangan terbesar bagi karyawan.
Work From Home atau bekerja dari rumah, yang sebelumnya karyawan harus pergi ke kantor untuk bekerja, tetapi karena WFH karyawan hanya perlu bekerja dari rumah.
Namun, akibat dari kebijakan tersebut mungkin ada sebagian pegawai yang memiliki keterbatasan fasilitas seperti internet.
4. Terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja secara besar-besaran turut menciptakan pengangguran. Hal ini disebabkan karena daya beli yang masyarakat menurun jadi perusahaan tidak mempunyai pemasukan.
5. Ancaman tertular Covid-19. Ancaman tertular coronavirus sangat besar jika setiap pekerja berkumpul dan melakukan aktivitas produksi tanpa prosedur penanggulangan Covid-19 yang jelas.
Covid-19 mempengaruhi sistem kerja perusahaan. Perusahaan menerapkan konsep work from home. Perubahan dibuktikan melalui sistem kerja. Karyawan tidak diperkenankan bekerja dan berkumpul pada satu ruangan kantor (Mustajab et al., 2020).
Cara Perusahaan Mempertahankan Kinerja
Di masa pandemic Covid-19, perusahaan harus memiliki cara untuk mempertahankan kinerja pegawainya yaitu sebagai berikut:
1. Pelatihan saat pandemic Covid-19
Pelatihan secara online menjadi pilihan beberapa perusahaan atau organisasi dalam mempertahan kinerja dirasa lebih efisien mengingat kita harus menjaga jarak dan harus WFH meskipun metode tersebut kurang efektif.
2. Pembagian Tugas saat Jumlah Karyawan Terbatatas
Karena banyaknya pengurangan karyawan di hampir semua perusahaan, membuat jumlah karyawan terbatas, dan mengharuskan beberapa pegawai mengerjakan lebih dari satu pekerjaan.
Contoh: pada suatu bank seorang customer service (CS) yang harus merangkap menjadi teller ketika seorang teller harus WFH, maka hal tersebut menyebabkan kurang efisiensi dalam menjalan tugas.
3. Mengoptimalkan Pekerjaan
Dampak adanya pandemic ini membuat pergerakan pekerjaan tiap individu terganggu, dan mengharuskan tidak sedikit dari mereka bekerja dari rumah atau WFH.
Untuk itu perusahaan harus mensiasati agar karyawan yang mendapat bagian WFH bisa melakukan pekerjaan yang optimal dengan cara membagi tugas yang sekiranya pekerjaan tersebut bisa dilakukan dari rumah tanpa harus tatap muka dalam skala besar.
4. Memperbaiki kondisi fisik kerja untuk memaksimalkan kesehatan dan keselamatan pegawai.
Sekarang ini beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan kebijakan-kebijakan baru demi kesehatan para karyawannya. Perusahaan bisa menerapkan beberapa kebijakan selama wabah Covid-19 agar dapat menjaga dan mempertahankan kinerja karyawan, diantaranya melarang karyawan sakit masuk ke kantor, tetap memberikan cuti baik berbayar maupun tidak berbayar, memberikan izin karyawan untuk melakukan pekerjaan di rumah.
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa COVID-19 dapat membawa dampak negatif maupun positif terhadap kinerja karyawan.
Oleh karena itu perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja karyawan dengan menerapkan beberapa cara atau strategi yang dapat meningkatkan kapibilatas karyawan.
Riya Apriyana Putri. Penulis adalah Manajemen Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis Hobi Membaca Wattpad
Referensi
Suspahariati. (2020). Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, Vol. 6, No.2, Desember, 229-240.
Nasution, Pengaruh Bekerja dari Rumah (Work from Home), 10.
Shabuur, M. I. (2020). Pengelolaan stress dan peningkatan produktivitas kerja selama eork from home pada masa pandemi covid-19. Jurnal Psikologi Udayana Vol. 7, No. 2,, 93-109.