Spirit of Papua: Kelasnya Pigai Jauh Di Bawah Alffy Rev
Oleh: Agung Wibawanto


KilatNews.Co – Beberapa tahun lalu presiden Jokowi berkeras meminta agar penyelenggaraan PON XX diadakan di Papua. Hal ini sempat menjadi perdebatan, terutama bagi daerah yang menginginkan sebagai tuan rumah event Pekan Olahraga Nasional. Pengurus KONI hingga para menteri yang ditunjuk khusus pun sempat tidak percaya dan menganggap hal ini adalah mission impossible. Namun Jokowi tetep kekeh tidak ada tawar-menawar. Jokowi seperti memiliki “sense of feeling“.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Spirit of Papua: Kelasnya Pigai Jauh Di Bawah Alffy Rev

Kekhawatiran bukan tanpa alasan. Ada beberapa masalah yang sepertinya bukan pekerjaan mudah untuk diselesaikan. Mulai dari stabilitas keamanan (teman-temannya Veronica Koman dan Pigai yang selalu ingin Papua rusuh), pembunuhan, penyerangan dan teror masih kerap terjadi. Belum dari infrastruktur sarana dan prasarana gedung olahraga dsb. Belum lagi SDM yang terkait penanganan operasional penyelenggaraan acara.

Belum pula dananya berapa besar yang harus disediakan? Tapi Jokowi tetap optimis Papua akan menjadi tuan rumah PON untuk pertama kalinya pada 2-15 Oktober 2021 ini. Jokowi punya keyakinan dan keinginan itu disebabkan beberapa hal. Jokowi ingin menunjukkan pada dunia bahwa Papua baik-baik saja dan sangat kondusif. Kedua, Papua tetap menjadi bagian NKRI. Ketiga, pembangunan di Papua akan berkelanjutan. Keempat, Papua menjadi destinasi pariwisata baru bagi mancanegara.

Jika sudah demikian, tujuan untuk mensejahterakan rakyat Papua seperti di daerah-daerah lainnya, dapat dengan mudah dicapai. Satu hal spirit yang tidak diungkapkan Jokowi namun itu ada di hati Jokowi adalah soal kecintaannya kepada bumi Papua yang menjadi bagian integral dengan Indonesia. Rasa cinta ini yang sama bersemayam di hati anak muda seperti Alffy Rev, Nowela Mikhelia, Epo D’fenomeno dan Funky Papua. Ke empat sosok itu baru saja merilis sebuah MV bertitel “Spirit of Papua“.

Lagu itu memang dipersembahkan dan menjadi salah satu theme song official PON XX Papua. Sebuah sajian musikal yang epik dengan penyajian gambar yang indah berupa panorama alam Papua. Diceritakan pula sekilas sejarah nama Papua. Lirik lagu yang menggugah rasa patriotik dan nasionalisme cinta tanah air. Serta dilengkapi dengan alunan nada percampuran (remix) antara tradisional dengan modern (EDM). Lalu bandingkan dengan Veronica Koman dan Pigai seperti apa?

Mereka selalu teriak-teriak penindasan di Papua juga adanya diskriminasi. Mereka harus capek galang donasi bagi perjuangan OPM ataupun KKB, namun apa? Siapa yang mendengar mereka? Berapa jumlahnya? Dapat dana berapa? Tidak ada yang bersimpati. Bandingkan dengan Alffy Rev dkk yang hanya dalam tempo 6 hari, video “Spirit of Papua” sudah ditonton sebanyak 4,2 jt (sampai tulisan ini dibuat). Penontonnya pun kebanyakan para pemilik konten reaktor dari luar negeri.

Angka penonton masih akan terus bertambah karena sedang viral. Dan hasil ini tentu saja akan mendatangkan money dengan sendirinya melalui iklan yang menempel di setiap video mereka. Banyak pula sanjungan dan rasa simpatik dari youtuber asing. Mereka merasa cukup terhibur dan turut bangga kepada anak muda seperti Alffy Rev yang mampu membuat MV sebagus itu. Banyak pula yang kini mulai mengenal dan mengakui keindahan alam dan budaya Papua.

Mereka berjanji ingin datang berkunjung ke Papua. Ya, memang Papua dan masyarakat Indonesia timur pada umumnya dianggap unik karena terutama berasal dari nenek moyang milenesia, berbeda dengan masyarakat dan budaya dari Indonesia tengah maupun barat. Namun begitu, spirit Papua menyuarakan seperti sepenggal lirik yang dinyanyikan secara ngerap oleh Epo, “We are the king for the land, to one day one side, one (feel) and one pride, young people, one way, one spirit, one nation…”

Reporter: KilatNews