Ditolak Banyak Pihak, PSPBN UIN SUKA Dukung Lomba Artikel yang Diadakan BPIP
Kilatnews.co – Beberapa hari terakhir, lomba penulisan artikel yang diadakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi perbincangan publik. Lantaran dua tema yang diusung dalam kompetisi tersebut dianggap kontroversial. Sebagaimana tertulis dipamflet yang tersebar, lomba penulisan artikel nasional itu mengusung tema “Hormat Bendera Menurut Hukum Islam” dan “Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam”.
Beragam tanggapan dan kritik datang dari sejumlah tokoh publik, salah satunya Anwar Abbas, Sekjen MUI 2015-2020. Menurut Abbas, di tengah situasi krisis karena pandemi Covid-19, seharusnya BPIP melakukan hal yang lebih substansial, daripada membuat tema lomba yang kontroversial semacam itu.
“Sebagai sebuah lembaga yang berada di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepadanya, sudah seharusnya BPIP membantu Presiden dengan melakukan hal-hal yang benar-benar berarti dan bermakna terutama dalam mengatasi krisis yang ada,” ujar Anwar melalui keterangan tertulis, Minggu (15/8/2021).
Baca Juga:
Namun, meski mendapat hujan kritik dari berbagai pihak dan tokoh publik, Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memiliki perspektif yang berbeda. Lembaga yang dipimpin Dr. Moh. Tantowi itu malah mendukung lomba artikel yang diadakan oleh BPIP. Dukungan itu, menurut Tantowi, setidaknya disebabkan oleh tiga faktor: Pertama, karena hal itu merupakan bagian dari ikhtiar untuk membangun jiwa nasionalisme dan kecintaan pada Tanah Air yang penting untuk dikembangkan.
“Bagian dari ikhtiar menumbuhkan dan mengembangkan jiwa nasionalisme ini adalah dengan menggali dan menguatkan basis-basis kultural bangsa, di antaranya adalah melalui nilai-nilai keagamaan,” ujar Tantowi dalam keterangan tertulis, Minggu (15/8/2021).
Kedua, karena menurutnya, lomba penulisan artikel ini juga akan mendorong para pesertanya untuk melacak, mencari, menguak, dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang terdapat pada sang merah putih dan lagu kebangsaan untuk dikawinkan dengan nilai-nilai keagamaan yang sejauh ini kerap kali dipertentangkan oleh pihak-pihak tertentu.
Baca Juga:
Refleksi Tahun Baru Islam 1443 Hijriah: Menuju Islam yang Mencerahkan dan Mencerdaskan
Ketiga, sebagai upaya untuk menemukan simbol-simbol nasionalisme baru yang lebih bernilai dan substansial akan menciptakan kesadaran baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga dari situ, negara tak harus memaksakan jiwa nasionalisme dan kebangsaan, melainkan tumbuh dengan sendirinya dari cara berpikir setiap warga negara.
“Melalui lomba penulisan artikel ini diharapkan juga muncul dialog antara teks-teks keagamaan dan konteks sosial yang melingkupinya. Dengan demikian, yang diharapkan muncul dari lomba penulisan artikel ini justru kekayaan budaya dan pemikiran masyarakat Islam yang sejalan dengan pemikiran kebangsaan, bukan semata-mata judgement (prasangka) dan jargon,” imbuh Tantowi sebagaimana dikutip detik.com
Karena itu, PSBPN UIN Suka Yogyakarta menilai bahwa, lomba penulisan artikel yang diadakan BPIP itu relevan. Tak perlu dipermasalahkan dengan sinis.
“Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, kami berharap kompetisi penulisan artikel ini mendapat dukungan dari semua elemen bangsa dan tidak lagi perlu dijadikan polemik yang berkepanjangan,” ujar Tantowi.