Tips Bernegosiasi Dalam Jual-Beli Motor Bekas

Oleh: Muhammad Ihsan

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Tips Bernegosiasi Dalam Jual-Beli Motor Bekas

Sepeda motor merupakan kendaraan yang sangat sering digunakan oleh masyarakat, bahkan sepeda motor sekarang sudah termasuk ke dalam kebutuhan primer di kalangan masyarakat, baik itu masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah maupun masyarakat kelas menengah ke atas.

Oleh sebab itu, kebutuhan akan sepeda motor sangat tinggi. Untuk menjawab permintaan pasar terhadap sepeda motor, pabrik-pabrik sepeda motor dari berbagai merk banyak memproduksi sepeda motor dari yang harganya belasan juta hingga puluhan juta rupiah.

Namun, pada kenyataannya tidak semua orang dapat membeli sepeda motor baru, banyak orang-orang dari kalangan menengah ke bawah, lebih memilih membeli sepeda motor bekas dengan alasan harga yang lebih murah dibandingkan dengan sepeda motor yang baru. Tidak sedikit pula orang-orang yang yang melakukan jual beli sepeda motor bekas, mereka biasanya mengambil keuntungan dari selisih harga untuk modal yang dikeluarkan ketika membeli sepeda motor bekas dengan harga yang ditawarkan kepada pembeli sepeda motor bekas tersebut.

Sebagai pelaku usaha, para penjual motor bekas tentu mengharapkan keuntungan yang besar dari hasil penjualan motor bekas tersebut. Salah satu faktor kerap mempengaruhi seberapa besar keuntungan yang akan didapat penjual dari proses transaksi jual beli adalah negosiasi antara penjual dengan pembeli. Biasanya semakin handal seorang penjual dalam bernegosiasi, maka keuntungan yang akan diperoleh akan lebih besar.

Ada beberapa apa Tips bernegosiasi dalam jual-beli motor bekas yang dapat diaplikasikan oleh penjual motor bekas dalam melakukan proses transaksi jual beli motor bekas dengan konsumen, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Tawarkan harga yang tinggi, namun masih masuk akal. Penawaran harga tinggi di awal akan mempengaruhi pandangan konsumen terhadap harga motor yang ditawarkan. Ketika seorang penjual menawarkan harga tinggi, maka calon pembeli besar kemungkinan akan menawar, namun tidak akan jauh dari harga yang ditawarkan oleh si penjual. Dalam ilmu marketing ini disebut sebagai anchoring effect.
  2. Sebutkan beberapa kelebihan dari produk yang ditawarkan, mungkin tidak ada pada ada produk serupa lainnya. Misalnya, pada motor yang sudah diproduksi lama dengan kata lain “motor tua”, tapi kondisi mesin masih bagus serta pajak kendaraan bermotor masih hidup. Ini bisa menjadi nilai tambah dimata calon pembeli dimana kebanyakan motor serupa yang ditawarkan penjual lainnya kondisi mesinnya sudah menurun kualitasnya, ditambah pajaknya sudah mati.
  3. Jika terdapat beberapa produk motor, tawarkan produk motor yang akan dijadikan sebagai “umpan”. Contoh: pop ice yang dijual di bioskop memiliki 3 ukuran, yaitu besar sedang dan kecil, biasanya ukuran sedang harganya tidak jauh berbeda dengan ukuran besar. Hal itu bertujuan agar calon pembeli memilih pop ice yang berukuran besar. Dengan kata lain pop ice ukuran sedang dijadikan sebagai umpan, strategi itu disebut sebagai “decoy effect” atau efek umpan.
  4. Cari kesamaan dalam hal apapun antara penjual dengan calon pembeli. Dalam proses membeli motor mungkin tidak sesingkat membeli barang yang murah dan sederhana. Biasanya calon pembeli akan bertanya banyak hal, penjual bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyamakan frekuensi antara penjual dengan pembeli dalam hal apapun. Misalkan penjual dan calon pembeli sama-sama menyukai tipe motor 125 cc, atau sama-sama orang Sunda, sehingga ini akan menimbulkan efek kedekatan secara sikologis antara penjual dengan calon pembeli, dengan begitu penjual akan lebih leluasa dalam menawarkan harga yang diinginkan.
  5. Tambahkan kalimat-kalimat tertentu akan membuat calon konsumen memilih keputusan cepat untuk membeli produk yang ditawarkan, misalnya dengan ungkapan “selama saya memasang iklan motor ini di OLX sudah banyak yang menawar dengan harga sesuai yang saya inginkan, namun bapak lebih dulu datang ke tempat saya”.

Beberapa point di atas dapat diaplikasikan oleh para penjual motor bekas untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Dengan menerapkan beberapa ilmu negosiasi ini, diharapkan penjual bisa mempengaruhi psychologist calon pembeli sehingga motor dapat terjual dengan harga yang diinginkan oleh pembeli.

Muhammad Ihsan. Penulis adalah Mahasiswa semester 6 STEI SEBI, Depok.

Reporter: KilatNews