Kilatnews.co – Nabi bersabda bahwa di Hari Jumat pahala bersedekah akan dilipatgandakan. Hadist ini ditulis dalam bab tentang hal-hal yang diperintahkan pada Malam dan Hari Jumat.
Berdasarkan hadist tersebut sudah jelas ketentuan mengenai ibadah sedekah Jumat bahwa pahalanya lebih banyak.
Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengenai keutamaan bersedekah pada Hari Jumat, “Adapun keutamaan dari melakukan sedekah pada Hari Jumat itu dibanding hari lain dalam sepekan sama dengan bersedekah di Bulan Ramadhan yang lebih utama dibanding bulan-bulan lainnya.”
Dulu ada seseorang yang setiap berangkat Shalat Jumat selalu membawa makanan seperti roti dan ia akan membagikannya kepada orang-orang di jalan. Sekarang juga sudah mulai ada tradisi infak Jumat, itu bisa menjadi tradisi yang baik dan harus terus dilestarikan.
Bagi hamba yang melakukan ibadah sedekah di Hari Jumat sesungguhnya ia akan mendapatkan doa dari para malaikat Allah SWT. Berbeda dengan orang yang enggan bersedekah maka dirinya akan binasa karena sebenarnya harta yang dimiliki itu ada hak orang lain (orang yang membutuhkan).
Al-Qur’an juga telah menjelaskan mengenai keutamaan dari melakukan sedekah di Hari Jumat ini. Dalam Surah Al Hadid ayat 18 Allah SWT menegaskan bahwa siapapun hamba-Nya baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan sedekah Jumat maka pahalanya akan berlipat ganda.
Sungguh istimewa sekali sedekah Jumat apabila rutin dilakukan dengan ikhlas, jumlah pahala yang didapatkan tidak terhitung berapa besarnya. Ini adalah ajaran dari Nabi Muhammad SAW agar senantiasa melakukan ibadah di Hari Jumat sebagai hari istimewa.
Banyak yang bertanya-tanya apakah sedekah di Hari Jumat harus berbentuk uang? Jawabannya adalah tidak. Ketika melihat ada batu di jalanan yang menghalangi kendaraan lewat, bisa menyingkirkan batu itu saja sudah disebut dengan sedekah.
Sedekah di Hari Jumat bisa dilakukan dengan membantu tetangga yang sakit. Apapun bisa diberikan untuk meringankan beban orang lain karena hal itu membuat diri kita menjadi lebih bermanfaat. Asalkan dilakukan secara ikhlas pasti pahalanya akan sampai.
Bersedekah yang mudah adalah dengan bersedekah senyuman. Memberikan senyuman juga bisa disebut dengan sedekah tetapi tetap lakukan dengan ikhlas. Jika ada rezeki lebih, bisa membelikan makanan untuk kaum dhuafa.
Sebaiknya melakukan sedekah dengan sembunyi-sembunyi hal ini untuk menghindari dari perilaku pamer atau riya’. Orang yang pamer atau mengharapkan pujian karena sudah bersedekah maka tidak mendapatan apa-apa.
Berbagi makanan di masjid dengan sebutan Jumat berkah kini sudah menjadi tradisi. Namun yang saya lihat, saya amati, pernah sekali waktu. Ada seorang musafir dan juga petugas lalu lintas (pak ogah), seusai sholat Jumat karena mungkin lama berdoa, mereka tidak mendapat bagian Jumat berkah.
Ada banyak hamba Allah yang bersedekah makanan dilihat dari wujudnya yang bermacam. Makanan tersebut diletakkan di meja depan pintu masjid dan di sebelah. Begitu imam mengucap salam, tidak ada dalam hitungan 10 detik, jemaah terutama anak-anak, tanpa melakukan doa, sudah berebut mengambil makanan. Ada yang mengambil 2-3 jenis.
Jemaah lain yang lebih dewasa terpancing, takut kehabisan, turut menyegerakan sholat lalu mengambil makanan. Hal ini menyebabkan banyak jemaah lain yang terlambat akan kehabisan dan tidak dapat bagian. Paling hanya air mineral yang tersisa. Hari ini tadi saya nakal. Sebelum sholat dimulai, saya mengambil dua box plastik makanan saya taruh di dalam laci meja.
Saya berdoa semoga makanan itu aman. Di akhir sholat dan setelah melakukan doa, saya keluar dan benar saja semua makanan di atas meja ludes. Tersisa gorengan saja. Musafir dan petugas jalanan pun berbarengan keluar masjid. Mereka mengambil air mineral. Saya bilang, “Di dalam laci, Tuhan masih menyisakan buat mas berdua, ambil lah,” kata saya.