Daerah  

KUPS Bangkik Basamo Pastikan Produknya Tanpa Bahan Pengawet

KUPS Bangkik Basamo Pastikan Produknya Tanpa Bahan Pengawet
KUPS Bangkik Basamo Pastikan Produknya Tanpa Bahan Pengawet. Foto: Yaherna saat menjadi narasumber pada Festival Pengembangan Usaha dan Perhutanan Sosial (PUsPA) sesi #1, bertajuk 'Market Gathering Produk Unggulan dan Produk Ekowisata Berbasis Perhutanan Sosial' yang digelar secara dari daring, Rabu (26/10/2022)

KUPS Bangkik Basamo Pastikan Produknya Tanpa Bahan Pengawet

KilatNews.co – Ketua Koperasi Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Bangkik Basamo, Sumatera Barat, Yaherna menyampaikan pihaknya terus berkomitmen memproduksi produk makanan yang aman dan sehat, salah satunya adalah dengan tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali.

Hal ini disampaikan Yaherna saat menjadi narasumber pada Festival Pengembangan Usaha dan Perhutanan Sosial (PUsPA) sesi #1, bertajuk ‘Market Gathering Produk Unggulan dan Produk Ekowisata Berbasis Perhutanan Sosial’ yang digelar secara dari daring, Rabu (26/10/2022).

“Produk unggulan kami adalah serundeng pisang, rendang paku. Kedua produk makanan tersebut juga merupakan makanan tradisi daerah,” tutur Yaherna.

Yaherna mengungkapkan bahwa bahan baku dari produk yang diproduksi KUPS Bangkik Basamo didapatkan dari hutan yang ada di daerah tersebut yang kemudian diolah bersama-sama sehingga menghasilkan produk yang siap jual.

“Paku ini tumbuh di area hutan di daerah kami dan pengolahannya itu dimasak hingga kering seharian ditunggu kering dan kemudian dikemas. Tanpa bahan pengawet dan alami,” tuturnya.

Baca Juga: Praktisi Retailer Dorong Produk KUPS Lakukan Intermediasi Pasar

Lebih lanjut, Yaherna mencceritakan bahwa KUPS Bangkik Basamo pada saat ini belum memiliki target jumlah produksi bulanan, pasalnya pihaknya masih menunggu pesanan terlebih dahulu untuk memproduksi serundeng pisang dan rendang paku tersebut.

“Kalau kami belum ada produksi tetap, kami hanya menerima pesanan,”

KUPS Bangkik Basamo, lanjut Yaherna memiliki modal sebesar Rp700 ribu yang didapatkan dari iuran anggotanya yang kemudian modal tersebut digunakan sebagai pendanaan dalam proses produksinya.

Pasar terbesar yang ia kirim produknya hingga saat ini masih pasar lokal, khususnya di Sumatera Barat. Menurutnya, penjualan dalam satu bulan mencapai hingga 45 pack.

“Kami berharap dengan adanya acara ini dapat terus meningkatkan penjualan produk bagi KUPS Bangkik Basamo,” pungkasnya