Pentingya Komunikasi yang Baik saat Bernegosiasi
Oleh: Moch. Rafli Rizkia
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, satu hal yang tak bisa lepas dari pelaku bisnis adalah negosiasi. Negosiasi menjadi salah satu kegiatan yang tak bisa dihindari oleh pelaku bisnis. Kegiatan negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan antara pengusaha, misalnya supplier, pengusaha dengan pelanggan, pengusaha dengan investor, dan lain lain.
Negosiasi dalam bisnis merupakan suatu proses dimana terjadinya pertemuan tatap muka diantara 2 (dua) orang, atau lebih untuk melakukan serangkaian tawar-menawar yang saling berkesinambungan mengenai suatu transaksi niaga tertentu. Yang bertujuan untuk mencapai suatu kesepakatan/perjanjian, atau kontrak dagang.
Negosiasi dalam bisnis ada berbagai macam motifnya, mulai dari negosiasi harga, membuat negosiasi kontrak kerja sama, ekspansi bisnis, investasi, dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan karena ada salah satu pihak yang merasa kurang puas, atau kurang sesuai terhadap usaha niaganya sehingga perlu dibuat kesepakatan ulang melalui jalur negosiasi.
Baca Juga:
Pentingnya Bernegoisasi Dalam Berbisnis
Negosiasi juga dapa diartikan sebagai komunikasi dua arah, yaitu penjual sebagai komunikator dan pembeli sebagai komunikan, atau saling bergantian. Proses komunikasi dalam negosiasi memiliki ciri ciri sebagai berikut:
- Melibatkan dua pihak
- Adanya persamaan masalah yang di negosiasikan
- Saling menjalin kerja sama
- Adanya kesamaan tujuan antara kedua belah pihak
- Bertujuan menyelesaikan masalah yang masih abstrak
Dapat disimpulkan bahwa pentingya komunikasi yang baik saat bernegosiasi anatara dua orang, atau lebih dengan tujuan melakukan suatu proses timbal balik yang melibatkan pertukaran sesuatu antara dua orang, atau lebih hingga mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan semua pihak.
Negosiasi bisnis diperlukan untuk dapat mencapai kesepakatan dan tujuan bersama kepada kedua belah pihak. Salah satu tujuan orang bernegosiasi juga adalah untuk menemukan suatu kesepakatan, atau keputusan antara kedua belah pihak secara adil untuk memenuhi keinginan dan harapan kedua belah pihak tersebut.
Dalam dunia bisnis, negosiasi memiliki bagian pembahasan sendiri, kerena dalam bernegosiasi terdapat beragam teknik maupun cara yang dapat dilakukan agar tujuan dari negosiasi dapat tercapai.
Negosiasi selain untuk menuju sebuah kesepakatan. Negosiasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, atau menghindari sebuah kerugian dan memecahkan permasalahan yang lainnya.
Dalam melakukan negosiasi ada tata cara tersendiri sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai. Sementara itu, orang yang sering melakukan negosiasi disebut sebagai seorang negosiator. Seorang negosiator bisa melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi. Antara lain, berperan sebagai seorang pemimpin, sebagai faktual, analitis, intuitif, dan, reliasional.
Ada empat tipe negosiator, yaitu negosiator yang curang, negosiator professional, negosiator bodoh dan negosiator naif.
Kemampuan negosiasi pelaku bisnis harus didukung oleh kemampuan komunikasi yang baik. Sebab, komunikasi merupakan faktor penentu keberhasilan pelaku negosiasi untuk menjalankan negosiasi bisnisnya dengan pihak-pihak lain.
Dalam setiap proses negosiasi pasti akan selalu ada dua belah pihak yang berlawanan dan pasti memiliki perbedaan sudut pandang. Agar negosiasi menemukan titik temu, kesepakatan. Maka, kedua belah pihak perlu melakukan bernegosiasi.
Suatu proses negosiasi sendiri selalu melibatkan dua orang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama. Keberhasilan dalam melakukan negosiasi bisa ditentukan oleh berbagai macam faktor penting. Salah satunya adalah dengan keterampilan seseorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi.
Baca Juga:
Tips – Tips Agar Negosiasi Mencapai Kesepakatan Bersama
Pelaku negosiasi yang baik harus dapat memahami dan mengenali aspek kemampuan negosiasi. Kemampuan tersebut meliputi kemapuan memisahkan perasaan pribadinya dengan masalah yang sedang dihadapi, kemampuan untuk berfokus pada kepentingan bukan posisi, kemampuan untuk mengumpulkan pilihan-pilihan sebelum membuat keputusan akhir, dan kemampuan untuk memastikan bahwa hasil negosiasinya didasarkan pada kriteria yang objektif.
Berhasil tidaknya proses negosiasi pada pelaku bisnis ditentukan oleh cara komunikasinya. Semakin tinggi kemampuan komunikasi yang dimiliki para pelaku bisnis atau negosiator semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam proses negosiasinya. Sebaliknya, apabila kemampuan komunikasinya rendah maka tingkat keberhasilan dalam proses negosiasi semakin rendah. Dengan demikian kemampuan negosiasi pada bisnis dapat diasumsikan dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi para pelakunya.
Moch. Rafli Rizkia. Penulis adalah Mahasiswa STEI SEBI, Depok